5 Lembaga internasional yang terima uang setoran dari Indonesia
Sebagai anggota tentu tidak lepas dari kewajiban yang sekaligus mengikat Indonesia dengan lembaga keuangan internasional
Indonesia terikat keanggotaan dengan pelbagai lembaga keuangan internasional. Indonesia tercatat sebagai anggota Bank Dunia, Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), International Fund and Agricultural Development (IFAD), dan Islamic Corporation for The Development of The Private Sector (ICD).
Sebagai anggota tentu tidak lepas dari kewajiban yang sekaligus mengikat Indonesia dengan lembaga keuangan internasional. Salah satu kewajibannya, setiap tahun Indonesia harus memberikan iuran atau setoran yang diambil dari anggaran negara untuk lembaga keuangan tersebut.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Apa yang membuat BRI menjadi bank nomor 1 di Indonesia versi The Banker Top 1000 Banks 2024? Top 1000 Banks 2024 tersebut berisikan 1000 bank terbaik di seluruh dunia, dengan parameter penilaian Tier 1 Capital, Aset, Profit pre tax, Capital Asset Ratio, Return on Capital dan Return on Asset.
-
Apa yang membuat BRI mendapatkan penghargaan "Bank Terbaik" di Indonesia dari The Banker? Media keuangan dan ekonomi ternama dunia yang bermarkas di London, The Banker menobatkan BRI sebagai bank terbaik di Indonesia dalam daftar Top 1000 World Banks 2023 yang dipublikasikan pada 5 Juli 2023.
-
Kapan Bank Jatim menerima penghargaan Gold Rank ASRRAT 2023? Bertempat di Hotel Raffles Jakarta, penghargaan bergengsi tersebut diterima oleh Corporate Secretary bankjatim Wioga Adhiarma Aji pada hari Senin (6/11) malam.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa Bank Jatim meraih penghargaan Gold Rank ASRRAT 2023? ”Kami tentu bangga atas prestasi ini. Sebab, ini menunjukkan bahwa laporan keberlanjutan bankjatim konsisten dalam berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tidak tanggung-tanggung, tahun depan uang negara yang bakal disetorkan ke lembaga-lembaga keuangan itu mencapai Rp 1,02 triliun. Namun, pemerintah buru-buru membantah dan tidak ingin jika kewajiban memberikan penyertaan modal negara (PMN) untuk lembaga keuangan internasional disebut sebagai setoran atau iuran wajib.
"Itu bukan iuran, itu modal kita. Tidak tidak menyumbang karena itu milik kita. Jadi kita anggap itu sebagai investasi kita di Bank Dunia. Dengan begitu kita akan mendapat perhatian di Bank Dunia," ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (4/12).
Pemerintah juga meminta agar penambahan modal ini tidak menjadi polemik. Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, ada kewajiban setiap anggota lembaga keuangan internasional untuk menanamkan modal. Apalagi, pada 2010 muncul edaran dari Bank Dunia agar setiap anggota menambah modal keikutsertaan. "Kita harus bayar," singkat Chatib usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR.
Mantan Kepala BKPM ini dengan tegas menuturkan, setoran ke lembaga keuangan sama saja investasi pemerintah. Tujuan dari setoran ke lembaga keuangan itu selain memenuhi kewajiban sebagai anggota, juga mempertahankan hak suara Indonesia di lembaga keuangan yang dimaksud. Pemerintah mengklaim, jika setoran lancar, maka peran dan kepentingan Indonesia pada lembaga keuangan internasional bisa terjaga dengan baik.
Lalu apa untungnya terus menerus memberikan setoran ke lembaga keuangan internasional itu? Keuntungannya, Indonesia bisa mendapatkan utang dengan bunga rendah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai wajar bila pemerintah menambah besaran penyertaan modal di lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.
Alasannya, lembaga tersebut merupakan instansi multilateral yang mengelola perekonomian global. Jika situasi dunia dapat dijaga stabil, alhasil Indonesia akan ikut memperoleh manfaat.
Berikut ini lima lembaga keuangan internasional yang tiap tahun selalu mendapat setoran uang dari Indonesia.
Islamic Development Bank (IDB)
Dari nota keuangan RAPBN 2014 tercatat, pada 2011 Indonesia menggelontorkan dana sekitar Rp 107,9 miliar untuk disetor ke Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank. Namun pada 2012 dan 2013, Indonesia tidak memberikan setoran ke organisasi ini.
Asian Development Bank (ADB)
Nota keuangan RAPBN 2014 menyebutkan, Indonesia menyetor dana sekitar Rp 326,2 miliar pada 2011 untuk Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB). Jumlah setoran ke ADB sedikit mengalami penurunan pada 2012.
Tahun lalu, pemerintah memberikan PMN sebesar Rp 352,9 miliar untuk ADB. Tahun ini, sesuai APBN-P 2013, pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 373,8 miliar untuk lembaga ini. Tahun depan, jumlah setoran pemerintah ke ADB dipatok sebesar Rp 337 miliar.
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
Masih dari nota keuangan RAPBN 2014, pemerintah juga mencatat telah mengucurkan dana sebesar Rp 40 miliar untuk lembaga keuangan IBRD. Jumlah setoran ke lembaga ini melonjak tajam menjadi Rp 147,6 miliar pada tahun lalu.
Tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 172,2 miliar untuk IBRD. Tahun depan, pemerintah sudah menyiapkan dana 172 miliar untuk lembaga keuangan ini.
International Fund and Agricultural Development (IFAD)
Sebagai anggota IFAD, pemerintah juga punya kewajiban memberikan setoran setiap tahunnya. Pada 2011, pemerintah memberikan modal sebesar Rp 13,7 miliar pada IFAD.
Pada 2012 modal pemerintah di lembaga ini ditambah menjadi Rp 18,9 miliar. Tidak tanggung-tanggung, uang negara yang disetor ke lembaga ini makin besar pada 2013, jumlahnya mencapai Rp 30,3 miliar.
International Finance Corporation (IFC)
Pada 2011, Indonesia tidak memberikan setoran ke IFC. Pada 2012, Indonesia memberikan tambahan modal di anggota kelompok Bank Dunia ini sebesar Rp 8,1 triliun. Setoran Indonesia ke IFC ditambah menjadi Rp 8,7 miliar pada tahun ini.
Baca juga:
Pemerintah tak mau disebut kasih setoran ke Bank Dunia
Selalu setor modal, Indonesia masih butuh Bank Dunia dan IMF
Tambah setoran ke Bank Dunia, Indonesia bisa mudah dapat utang
Rp 1 Triliun uang negara untuk lembaga keuangan internasional
Bank Dunia: Krisis global mulai berakhir