5 Tantangan Bank Sentral Pasca Pandemi Covid-19
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Juda Agung menyampaikan, 5 tantangan kebijakan yang dihadapi bank sentral pasca covid-19. Dia menjelaskan, untuk tantangan pertama adalah bagaimana mendorong pemulihan ekonomi.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI), Juda Agung menyampaikan, 5 tantangan kebijakan yang dihadapi bank sentral pasca covid-19. Dia menjelaskan, untuk tantangan pertama adalah bagaimana mendorong pemulihan ekonomi.
"Lima tantangan kebijakan utama pasca covid-19 atau kebijakan bank sentral. Pertama, bagaimana mempercepat pemulihan ekonomi," kata Juda dalam paparannya di webinar Islamic Finance in a Post-COVID World, Jumat (29/10).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Kedua, bagaimana memulihkan intermediasi keuangan bank. Menurutnya, tantangan kedua ini bisa dilihat pada pertumbuhan kredit yang meningkat.
Dalam konteks tersebut, kebijakan bank Indonesia tetap cukup akomodatif baik kebijakan moneter maupun makroprudensial.
Ketiga, bagaimana memfasilitasi transformasi digital dan sistem keuangan, khususnya di sistem pembayaran. Sebab, bank sentral adalah otoritas dalam sistem pembayaran.
"Tantangan ketiga sekaligus peluang adalah transformasi digital di sektor keuangan ini. Indonesia adalah yang terbesar keempat dalam hal volume pembayaran seluler terhadap rasio PDB," ujarnya.
Selanjutnya
Tidak hanya itu, aktivitas kredit melalui fintech lending semakin meningkat, begitupun perbankan digital juga terus berkembang kearah yang lebih baik sejak tahun lalu.
"Misalnya, total transaksi di perbankan digital dua kali lipat lho tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya.
Oleh karena itu, sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia meluncurkan cetak biru sistem pembayaran Indonesia untuk tahun 2020-2025 yang efisien sebagai dasar digitalisasi sistem pembayaran yang menjadi kunci digitalisasi Bank.
Tantangan keempat yaitu bagaimana mempercepat inklusi keuangan, dan kelima, terkait aturan bank sentral dalam memfasilitasi keuangan berkelanjutan.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)