Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah
Pesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional
Pesantren ini punya bank sampah yang dikelola secara profesional
Menilik Pesantren Ramah Lingkungan di Jombang, Bijak Kelola Sampah Cuan Jutaan Rupiah
Pondok Pesantren Tebuireng Jombang jadi salah satu pesantren ramah lingkungan di tanah air. Pesantren ini memiliki Bank Sampah Tebuireng (BST) untuk mengelola sampah yang dihasilkan di lingkungan pendidikan agama tersebut.
(Foto: Tebuireng Online)
Bank Sampah Tebuireng
Mengutip laman NU Online, pesantren ini sudah menginisiasi keberadaan bank sampah sejak tahun 2006 silam. Kini, Bank Sampah Tebuireng berada di bawah unit Pemelihara Lingkungan, Yayasan Hasyim Asy’ari.
Bank Sampah TebuirengTujuan
Keberadaan bank sampah antara lain bertujuan untuk:
1. Memecahkan permasalahan sampah di wilayah Tebuireng dan sekitarnya.
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat pesantren akan pentingnya hidup bersih.
3. Menyadarkan dan mengajak masyarakat pesantren memanfaatkan barang bekas untuk mengurangi timbunan sampah.
4. Menjanjikan keuntungan kepada masyarakat yang menjadi nasabah BST.
5. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomi.
6. Membuka lapangan pekerjaan baru.
7. Menciptakan lingkungan yang bersih, berkah, dan berlimpah.
Kelola Beragam Jenis Sampah
BST mengelola sampah organik, sampah anorganik dan sampah B3. Sampah organik terdiri dari sisa makanan, sampah kebun, sampah sisa pertanian, sisa hewan ternak, dan sampah dari bagian tubuh seperti potongan kuku.
Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan anorganik seperti bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Kemudian, sampah B3 yang terdiri dari bahan baku berbahaya dan beracun yang tidak digunakan karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
Limbah B3 juga terdiri dari pemakaian karbol untuk menguras bak mandi, parfum, hairspray, obat nyamuk, pestisida untuk tanaman hias, baterai bekas, lampu bekas, dan peralatan elektronik lain. Jika tidak dikelola dengan benar, sampah B3 dapat bersifat toksik yang dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.
Cuan Jutaan Rupiah
BTS berhasil mengelola sampah sekitar 400 kilogram per hari. Dalam sebulan, BTS menghasilkan Rp10 - Rp12 juta rupiah.
Pesantren Tebuireng memiliki sekitar 5000 santri, menghasilkan 4 ton sampah per hari. Kemudian dilakukan pemilihan, ada yang didaur ulang, dijadikan kompos, RDF dan lain sebagainya.
(Foto: Google Maps)
Kebersihan dalam Islam
K.H. Mochamad Irfan Yusuf selaku Dzuriyah Hadratussyaikh K.H. M Hasyim Asy'ari mengatakan, agama Islam sangat memperhatikan persoalan kebersihan.
"Banyak ayat Al-Qu'ran yang menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan. Bahkan kerusakan lingkungan di muka bumi ini banyak disebabkan oleh tangan manusia terhadap lalainya menjaga kebersihan," ungkapnya, dikutip dari ANTARA, Rabu (20/12/2023).