5 Tips sukses meski hanya jadi pekerja lepas online
Anda perlu mempersiapkan finansial Anda dengan seksama sebelum memutuskan banting setir menjadi seorang pekerja freelance online. Sebab, menjadi seorang freelancer artinya Anda tidak lagi mendapatkan gaji rutin dari pemberi kerja dan keuntungan-keuntungan lain.
Berpindah status dari semula karyawan kantoran menjadi seorang pekerja lepas atau freelancer mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang membutuhkan fleksibilitas waktu bekerja. Kerja freelance online semakin digemari saat ini seiring dukungan teknologi yang kian canggih.
Di beberapa negara, menjadi pekerja lepas perlahan menjadi pilihan yang semakin digemari. Contohnya, sebanyak 53 juta orang Amerika Serikat memilih menjadi freelancers. Mereka kebanyakan berprofesi sebagai desainer, penulis, editor dan penerjemah.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara agar mendapatkan keberuntungan? Beruntung adalah salah satu faktor yang juga ikut menentukan jika seseorang telah berusaha sekuat tenaga dan menyerahkan hasil dari usahanya kepada takdir.
-
Bagaimana cara memulai bisnis sampingan agar sukses? Untuk berhasil memulai bisnis sampingan, langkah pertama adalah memulai dari hal yang diminati.
-
Bagaimana cara menjadi pengusaha sukses dengan modal minim? Jika ingin menjadi pengusaha sukses tetapi tidak punya modal uang, gunakan saja modal dengkulmu untuk menjadi pengusaha sukses.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
Berdasarkan studi terbaru Freelancers Union dan Elance Desk, angka itu mencapai 34 persen dari total jumlah angkatan kerja di negeri paman sam tersebut. Sebanyak 80 persen responden mengaku berhasil mencetak penghasilan yang lebih besar walaupun kini menjalankan kerja freelance ketimbang saat mereka menjadi karyawan kantor.
Meski demikian, menjadi seorang freelancer artinya Anda tidak lagi mendapatkan gaji rutin dari pemberi kerja dan keuntungan-keuntungan lain mulai dari tunjangan biaya transport, tunjangan asuransi kesehatan sampai iuran pensiun.
Maka itu, dari sisi finansial, Anda perlu mempersiapkan dengan seksama sebelum memutuskan banting setir menjadi seorang pekerja freelance online. Berikut 5 tips agar Anda bisa sukses meski hanya menjadi freelance online, dikutip HaloMoney.
Ketahui kemampuan Anda
Menjadi seorang freelancer berarti Anda menjajakan keterampilan dan kehalian sendiri sekaligus menciptakan pasar sendiri agar ada orang mau membeli jasa dan keahlian yang Anda tawarkan. Sebelum memutuskan terjun sebagai pekerja lepas, terlebih dulu mulailah meriset berapa harga pasaran jasa di segmen yang akan Anda geluti.
Misalnya, Anda ingin jadi penulis lepas. Terlebih dulu risetlah berapa harga jasa sebagai penulis saat ini. Jadikan itu sebagai masukan untuk menentukan berapa harga jasa yang sepadan. Anda perlu mencari titik temu berapa potensial harga jasa yang bisa dia tetapkan dan berapa nilai pengeluaran kelak.
Mengutip Nerdwallet.com, Anda perlu menyesuaikan nilai pengeluaran rutin dengan ekspektasi penghasilan. Nilai pengeluaran rutin di sini termasuk, biaya makan, listrik, air, beban cicilan dan pengeluaran lain.
Sebagai pekerja lepas, memang kamu tidak lagi memiliki tunjangan asuransi kesehatan dan tunjangan lain yang biasa diterima oleh pegawai. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan faktor-faktor kebutuhan itu untuk menentukan harga jasa.
Memang, perlu juga bagi pekerja freelance online menentukan harga jasa yang kompetitif sehingga bisa mendapatkan klien. Tapi, jangan memaksakan diri memasang harga terlalu rendah untuk itu. Pada akhirnya, seorang klien yang baik akan paham harga yang dia bayar sepadan dengan kualitas jasa yang kamu berikan.
Memakai kontrak kerja
Tidak sedikit pekerja lepas yang mendapatkan masalah ketika tiba saatnya gajian. Pembayaran klien terlambat, tarif tidak ada pembaharuan atau penyesuaian dengan inflasi, permintaan klien terlalu banyak hingga menguras jam kerja Anda lebih dari seharusnya tanpa hitungan lembur, dan lain sebagainya. Maka itu, di awal kesepakatan kerja, Anda perlu meneken semuanya dalam kontrak kerja yang resmi.
Keberadaan kontrak kerja juga menunjukkan bahwa Anda seorang freelancer profesional yang bekerja atas dasar profesionalisme alih-alih sekadar kontrak verbal. Paling tidak, Anda perlu memuat beberapa informasi yang utama. Yaitu lingkup kerja, ini mencakup apa saja jasa yang Anda sediakan, lalu timeline atau garis waktu proyek dan penyelesaian pekerjaan.
Antisipasi pula bila ada revisi atau permintaan tambahan oleh klien, apakah Anda perlu mengenakan tarif tambahan atau sekadar membatasi berapa kali jumlah revisi yang masih bisa ditutup oleh tarif awal.
Meminta uang jaminan untuk proyek besar
Meminta deposit sebagai uang jaminan dalam sebuah kontrak kerja bukan hal tabu. Terlebih bila sebuah proyek bernilai besar. Sebagai freelancer Anda memiliki ruang negosiasi yang setara dengan klien untuk meminta deposit tertentu sebagai bentuk keseriusan sebuah proyek. Ini terutama penting ketika Anda bekerja sama dengan klien baru dan proyek yang besar.
Keberadaan deposit akan membantu Anda selaku freelancer mengamankan masalah pembayaran atas kerja keras yang Anda lakukan. Banyak kasus di mana seorang pekerja lepas gigit jari ketika klien terlambat membayar pembayaran yang sudah ditetapkan. Meminta deposit antara 20-50 persen dari nilai total proyek adalah hal yang masih dianggap wajar.
Amankan dana darurat di rekening
Sebagai seorang pekerja lepas, pendapatan Anda memang tergantung pada klien. Kapan invoice yang kamu tagihkan pada klien bisa cair, apakah pencairan invoice tersebut memiliki risiko terlambat.
Anda perlu mengantisipasi kejadian-kejadian seperti keterlambatan pembayaran invoice oleh klien. Caranya dengan selalu menyisihkan minimal 10 persen dari pendapatan yang Anda dapatkan untuk disimpan sebagai dana darurat di rekening.
Ini juga sebagai langkah antisipatif manakala suatu waktu klien Anda terlambat membayar sedangkan beberapa jenis tagihan rutin tidak bisa tertunda pembayarannya. Misalnya, tagihan kartu kredit, tagihan listrik atau telpon, dan lain sebagainya.
Disiplin mengelola uang
Disiplin mengelola pendapatan dan rajin mencatat pengeluaran, sebenarnya harus dilakukan tak peduli status Anda apakah sebagai karyawan atau freelancer. Namun, sebagai pekerja mandiri, Anda memiliki tuntutan lebih besar untuk lebih disiplin lagi mengelola finansial. Biasakan menyusun rencana bujet setiap bulan dan mencatat pengeluaran yang Anda lakukan.
Walau berstatus sebagai freelancer, Anda juga tetap perlu memiliki rencana keuangan, misalnya menyiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, dan lain sebagainya. Lakukan pula kedisiplinan membayar pajak supaya Anda tidak perlu menemui masalah perpajakan kelak.
Dengan demikian, menjadi seorang freelancer Anda tidak sekadar meraih kebebasan dan fleksibilitas dalam bekerja, tapi keuangan yang sehat juga tetap dalam kendali.