7 Program BI Tekan Inflasi Jadi 5 Persen
Bank Indonesia (BI) tengah berupaya untuk menurunkan tingkat inflasi pangan dari sekitar 11,47 persen menjadi 5 persen. Mengingat sektor pangan memiliki andil besar dalam penghitungan keseluruhan tingkat inflasi.
Bank Indonesia (BI) tengah berupaya untuk menurunkan tingkat inflasi pangan dari sekitar 11,47 persen menjadi 5 persen. Mengingat sektor pangan memiliki andil besar dalam penghitungan keseluruhan tingkat inflasi.
Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, upaya ini bisa dilakukan dengan menjalankan 7 program yang telah disusun. Khususnya dalam rangka pengendalian inflasi pangan di daerah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
"Target kita adalah bagaimana menurunkan inflasi pangan yang tadi 11,5 persen tadi menjadi ke 5 persen, nah itu target kita," kata dia dalam Kick-Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Sumatera Utara, Rabu (31/8).
Ketujuh program tersebut, pertama, diperlukannya optimalisasi anggaran Kementerian/Lembaga serta Pemerintah daerah untuk operasi pasar dan stabilisasi harga serta menjaga daya beli. Menyusul ini, telah adanya surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri tentang kewenangan kepala daerah soal inflasi pangan.
"Tentu saja ini merupakan payung hukum bagi upaya pengendalian pangan," ujarnya.
Kedua, adanya kerja sama antara pemerintah daerah. Ini disebut sebagai jalan keluar paling cepat untuk mengatasi inflasi pangan. Juda meminta kolaborasi ini dilakukan secara masif di berbagai daerah.
Ketiga, mengoptimalkan distribusi pangan strategis melalui subsidi ongkos angkutan. Keempat, penguatan ketahanan kolltikultura dan penguatan pangan strategis lainnya, khususnya cabai dan bawang merah yang menjadi sumber inflasi pangan di berbagai daerah.
"Saat ini kami di banyak daerah terus melakukan replikasi implementasi base practice oleh klaster cabai dan bawang merah, bersinergi dengan stakehoder lainnya," terang dia.
Program Lainnya
Kelima, peningkatan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi (saprodi). Tujuannya guna meningkatkan produktivitas petani di berbagai daerah.
Ke enam, adanya digitalisasi pertanian dalam produksi. Ketujuh, perkuat koordinasi dan komunikasi antara kementerian/lembaga, pemerintah pusat dan daerah.
"Inovasi digitalisasi ini perlu kita lakukan dan kita dorong termasuk adalah dengan internet of things untuk pemupukan pengairan dan sebagainya. Jadi di beberapa daerah BI sudah memiliki pilot project termasuk di sini, kita juga punya penggunaan internet of things, penggunaan digitasliasi dalam produksi pertanian," bebernya.
Sementara itu, terkait koordinasi, dia menekankan penanganan inflasi pangan perlu dilakukan bersama. Tak hanya Bank Indonesia sendiri, Kementerian Pertanian sendiri, atau Pemerintah daerah sendiri.
"Secara khusus saya titip persen kepada kawan-kawan BI Sumatera Utara untuk fokus pada pengendalian inflasi pangan ini dan terus dukung pemda untuk melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi pangan sehingga target tadi dari 11 persen menjadi 5 persen benar-benar terealisasi," tukas dia.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)