Abu Kelud bisa kurangi serangan hama pada tanaman cabai
Bencana letusan Gunung Kelud yang mengeluarkan abu hingga ke desa ini, mampu mengurangi serangan jamur jenis pusarium.
Petani lahan pasir Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tengah bergembira menanti panen cabai. Panen cabai pada bulan April-Mei ini lebih sedikit terserang hama dibanding tahun lalu.
Bencana letusan Gunung Kelud yang mengeluarkan abu hingga ke desa ini, mampu mengurangi serangan jamur jenis pusarium.
"Untuk tanaman cabai di lahan pasir sekarang ini belum ada serangan pusarium. Ini karena pengaruh abu vulkanik dari Gunung Kelud lalu, karena saya mengamati kandungan belerang justru bisa mengurangi serangan pusarium pada cabai," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lahan Pasir "Manunggal", Subandi.
Namun berbeda dengan cabai, tanaman terong dan tomat atau tanaman selingan tidak terpengaruh dengan dampak abu kelud. Terong dan tomat masih terkena serangan hama meski dalam kadar ringan.
"Kalau tanaman terong sama tomat sudah kena pusarium," kata Subandi.
Pada musim tanam sebelumnya, selain pusarium penyakit 'bule' juga menyerang tanaman cabai dengan intensitas yang ringan hingga sedang.
Seluas lima sampai 10 hektare lahan pasir di wilayah Desa Sriganding, Kecamatan Sanden, ditanami cabai oleh 50 petani. Selain itu, juga terdapat sejumlah tanaman selingan yakni terong dan tomat dengan rata-rata umur yang sama.
Tanaman cabai bisa dipanen pada umur 90 hingga 100 hari. Sementara saat ini, umurnya baru berkisar dua bulan. Sehingga diperkirakan, cabai bisa dipanen mulai pertengahan April hingga Mei 2014.
Dalam kondisi normal, produktivitas cabai lahan pasir ketika dipanen rata-rata mencapai 15 sampai 16 ton per hektare. Hal ini tergantung cuaca yang mempengaruhi pembuahan serta hama maupun jamur yang menyerang tanaman hortikultura tersebut.
"Sementara ini kami belum bisa memprediksikan produktivitasnya. Nanti ketika dipanen, karena petani saat ini lagi senang-senangnya melihat buah (cabai) yang sedang tumbuh. Kalau hasilnya bisa 15 ton per hektare itu sudah bagus bagi tanaman lahan pasir," imbuhnya.