Ada janji Jokowi di balik besarnya dana untuk daerah
Menkeu mengklaim untuk pertama kalinya dana transfer daerah lebih besar dibanding belanja pemerintah pusat.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan untuk pertama kalinya pemerintah akan menggelontorkan dana transfer daerah lebih besar daripada belanja Kementerian dan Lembaga (K/L). Menteri Bambang mengatakan hal itu merupakan wujud semangat desentralisasi pembangunan.
"Ya kita akan membuat transfer ke daerah, ini lebih penting, transfer daerah lebih besar dari belanja K/L, kenapa? Ini semangat desentralisasi. Desentralisasi, pembangunan harus lebih banyak di daerah bukan di K/L," ujar Bambang di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (10/7).
Hal itu, lanjut Bambang, juga merupakan bukti jika pembangunan tidak hanya fokus di pusat saja. "Jadi kira-kira ke arah sana, juga untuk mengakomodir, waktu itu pak Presiden janji kepada daerah akan memberikan lebih dari Rp 100 miliar per daerah," ucapnya.
Meski begitu, pemerintah tetap akan mengevaluasi serapan anggaran pemerintah daerah. "Kita siapkan juga aturannya. Jadi, serapan akan menjadi indikator Dana Alokasi Khusus (DAK) yang Rp 100 miliar. Jadi kalau serapannya jelek, ya kamu tidak dapat, serapan bagus dapat," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelontorkan anggaran sebesar Rp 664,6 triliun yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di desa dalam APBN-P 2015.
Nilai tersebut melampaui belanja Kementerian/Lembaga (K/L). Diperkirakan tahun depan anggaran transfer ke daerah akan menjadi Rp 770,6 triliun atau meningkat Rp 106 triliun. Jokowi pun sesumbar rata-rata per kabupaten/kota akan memperoleh tambahan anggaran sekitar Rp 100 miliar. Tambahan dana ke daerah tersebut, diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai proyek-proyek pembangunan infrastruktur.