Ada Lonjakan Inflasi, IMF Bakal Revisi Pertumbuhan Ekonomi Global
Dana Moneter Internasional (IMF) akan kembali melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan pasca adanya lonjakan tingkat inflasi hingga kebangkrutan sejumlah negara semisal Sri Lanka.
Dana Moneter Internasional (IMF) akan kembali melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan pasca adanya lonjakan tingkat inflasi hingga kebangkrutan sejumlah negara semisal Sri Lanka.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyampaikan, pihaknya terhitung sudah tiga kali mengeluarkan prediksi pertumbuhan ekonomi global sepanjang tahun ini. Mulanya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2022 sebesar 4,9 persen. Namun kemudian direvisi menjadi 4,4 persen, dan semakin turun jadi 3,6 persen pada April 2022.
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa tujuan utama dari IMF? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Kapan IMF didirikan? IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Dalam suasana pasca-Perang Dunia II yang penuh ketidakstabilan ekonomi dan politik, pada 22 Juli 1944, Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, menghasilkan pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF).
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Apa yang menjadi perhatian kami, sejak awal tahun ini kami sudah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dua kali. Dan, kami akan menurunkannya sekali lagi dalam dua pekan," kata Georgieva di Jakarta, dikutip Senin (18/7).
Alasan pertama, gangguan supply chain akibat pandemi Covid-19 di beberapa negara saat ini masih terasa. Terutama akibat pembatasan yang dilakukan China, yang turut mendongkrak inflasi. Berikutnya, konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina yang menyebabkan tekanan sangat tinggi terhadap harga komoditas seperti minyak dunia.
"Itu sebenarnya menguntungkan negara-negara asal komoditas seperti Indonesia. Tetapi itu melukai negara-negara lainnya. Dan, ini juga sebenarnya buruk bagi Indonesia karena tekanan inflasi," imbuh Georgieva.
Ketiga, yang juga sangat penting, lonjakan inflasi membuat banyak bank sentral memperketat kebijakan moneter dengan menaikan suku bunga acuan, seperti yang dilakukan The Fed di Amerika Serikat. Tingginya angka pinjaman selama Covid-19 untuk proses pemulihan ekonomi juga bisa menimbulkan tekanan ketika suku bunga naik.
"Bagi negara dengan tingkat utang yang tinggi, terutama dalam denominasi dolar, naiknya nilai tukar dolar akan mendorong mereka ke kondisi default," pungkas Georgieva.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Neraca Perdagangan RI Tembus USD24,8 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Luhut Emosi RI Disamakan dengan Sri Lanka: Sakit Jiwa Itu
Airlangga Dorong Masyarakat Siap Digital Capai Visi Indonesia 2045
Krisis Pangan Bisa Renggut Banyak Nyawa Jika Tak Segera Ditangani
Mendag Zulhas Mengaku Masih Tenang Meski Harga Pangan Mahal, ini Alasannya
Di Hadapan Jokowi, OJK Klaim Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga