Adaptasi dan Inovasi Kunci UMKM Bertahan di Krisis Covid-19
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Supari mengatakan, pentingnya melakukan adaptasi dan inovasi bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi covid-19 agar bisa bertahan.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Supari mengatakan, pentingnya melakukan adaptasi dan inovasi bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi covid-19 agar bisa bertahan. Supari bercerita dirinya pernah bertemu dan berkomunikasi dengan pelaku UMKM penjual Nasi Pecel bernama Bu Ati pada Juli tahun 2020, di mana pandemi covid-19 sedang berada di puncaknya.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Bu Ati itu tidak hanya sekedar mencari cara bagaimana usahanya semakin efisien dengan mengurangi jumlah tenaga kerja, dan beralih berjualan makanan menjadi online.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung pengembangan UMKM? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pun terus mendukung pengembangan UMKM tersebut melalui berbagai program pendampingan, edukasi dan pemberdayaan dengan menyediakan berbagai platform yang familiar bagi masyarakat.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Kelompok status quo dengan perubahan yang dahsyat dan lebih besar dan kelompok-kelompok inovator juga melakukan perubahan yang cepat juga. Nah ini semua tentunya akan mengubah seluruh tatanan sosial kemasyarakatan dan akan menjadi tatanan baru," ujarnya dalam Hybrid Seminar 'BRI Microfinance Outlook 2021: Adapting Through Innovation & Synergy', Rabu (28/4).
Dia menekankan inovasi merupakan kunci kehidupan. Oleh karena itu, menurut Supari, sudah tidak ada lagi hari-hari hidup tanpa output inovasi. Inovasi adalah sebuah nilai yang signifikan yang dihasilkan dari sebuah perbaikan.
Segmen mikro tidak hanya menopang perekonomian Indonesia saat ini saja, namun juga memiliki peranan penting di masa depan. Seiring dengan target peningkatan porsi pembiayaan UMKM pemerintah menjadi 30 persen di 2024. Oleh sebab itu, inovasi dalam produk dan jasa microfinance menjadi penentu keberhasilan UMKM di masa mendatang.
"Bicara tentang microfinance selalu saja mikro itu driver-nya itu selalu pembiayaan. Oleh karena itu jika kita bisa menyelesaikan masalah-masalah pembiayaan di segmen mikro. Maka nanti ya layanan layanan keuangan yang lain pasti akan ikut," ujarnya.
Dengan demikian, jika UMKM segmen mikro mendapatkan layanan yang lebih cepat dan efisien mengenai pembiayaan, maka UMKM mikro akan semakin kuat menjadi penopang perekonomian negara ini.
"Khususnya di BRI sudah barang tentu akan menjadi penopang utama saat ini dan masa depan terhadap pertumbuhan pertumbuhan bisnis BRI secara keseluruhan," pungkasnya.
Dampak Pandemi Covid-19
Director Financial Harvard University Dr Jay Rosengard, mengatakan terdapat 3 dampak yang ditimbulkan oleh pandemi covid-19 terhadap negara-negara di seluruh dunia. Salah satunya pandemi menyebabkan penurunan pendapatan bagi pekerja-pekerja di dunia.
"Rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi penurunan pendapatan yang substansial dan banyak risiko jatuh kembali ke dalam kemiskinan. Pekerja ekonomi informal terkena dampak paling parah," kata Rosengard.
Selain itu, pekerja perempuan dan pengusaha juga terkena dampak yang signifikan karena faktor-faktor yang saling terkait. Seperti lebih banyak waktu dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga dan kendala mobilitas.
Di saat pandemi pendapatan mereka menurun. Hingga kini bahkan lebih dari 400 jutaan perusahaan di seluruh dunia menghadapi risiko penutupan, terutama UMK.
Dampak selanjutnya yakni pada berkurangnya pasokan pembiayaan. Di sisi lain penggunaan layanan keuangan digital meningkat tajam dan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen rentan seperti perempuan dan usaha mikro.
Kemudian, adanya pandemi juga menimbulkan munculnya berbagai regulasi. Rosengard menyebut, pembuat kebijakan di seluruh dunia telah mengambil intervensi fiskal dan peraturan untuk mengurangi dampak COVID-19 pada inklusi keuangan.
Termasuk di antaranya, dukungan likuiditas darurat, pelonggaran persyaratan cadangan dan likuiditas, negosiasi ulang pembayaran pinjaman, dan moratorium pembayaran kembali pinjaman.
"Regulator menerapkan intervensi untuk meningkatkan adopsi layanan keuangan digital, seperti, meningkatkan batasan pada transaksi digital," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)