Adaro: Proyek PLTU Batang Selesai Sesuai Target
Wakil Presiden Direktur Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan, kemajuan proyek PLTU Batang saat ini sudah mencapai 65 persen, pembangunannya masih berjalan sesuai target.
PT Adaro Power menegaskan bahwa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang 2x1.000 Mega Watt (MW) masih berjalan sesuai jadwal, di perkirakan akan selesai akhir 2020.
Wakil Presiden Direktur Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan, kemajuan proyek PLTU Batang saat ini sudah mencapai 65 persen, pembangunannya masih berjalan sesuai target.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Dimana PLTU Batang berada? PLTU Batang adalah pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
-
Mengapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Siapa yang membangun PLTU Batang? PLTU Batang merupakan proyek dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta skala besar pertama dengan nilai investasi lebih dari USD 4 miliar.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi keunggulan teknologi PLTU Batang? PLTU Batang menggunakan teknologi mutakhir terbesar di Asia Tenggara untuk saat ini, yaitu Ultra Super Critical, yang memberikan tingkat efisiensi yang tinggi dan memberikan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan teknologi PLTU sebelumnya.
"Sekarang sudah 65 persen, masih berjalan semua target akhir tahun depan," kata Dharma di Jakarta, Rabu (15/5).
Menurut Dharma, proyek PLTU akan Beroperasi komersial pada akhir 2020, dengan secara bertahap 1x1.000 MW terlebih dahulu, kemudian enam bulan kedepan akan menyusul unit berikutnya 1x1.000 MW.
"Itu semua 1x1.000 MW dulu, enam bulan kedepan baru 1x1.000 MW lagi," ujarnya.
Proyek PLTU Batang 2x1.000 MW memerlukan dana sebesar USD 4,2 miliar. Operator PLTU tersebut adalah PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), yaitu perusahaan patungan yang didirikan oleh tiga perusahaan: Electric Power Development Co., Ltd (J-Power), PT Adaro Power, dan Itochu Corporation (Itochu). Adaro Power memili porsi 34 persen dalam proyek tersebut.
"Ini proyek terbesar USD 4,2 miliar. Kita 34 persen," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cerita Horor Pekerja di PLTA Lamajan Peninggalan Penjajah Belanda
Berusia 94 Tahun, Ini Rahasia PLTA Lamajan Tetap Awet Muda
Mengintip Uniknya PLTA Lamajan, Pembangkit Peninggalan Belanda
Berantas Suap, Proyek Pembangkit Listrik Tak Boleh Lewat Penunjukan Langsung PLN
Freeport dan Inalum Diminta Tanggulangi Pemasangan Listrik 8.000 Rumah Warga
Menengok Proyek PLTU Riau yang Jerat Dirut PLN Sofyan Basir
Dirut PLN Jadi Tersangka Proyek PLTU Riau, Proyek Kelistrikan Tak Terganggu