ADB Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021 Jadi 4,1 Persen
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara di 2021, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan hanya mencapai 4,1 persen, turun dari perkiraan sebelumnya di 4,5 persen.
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara di 2021, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan hanya mencapai 4,1 persen, turun dari perkiraan sebelumnya di 4,5 persen.
Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun tertuang dalam laporan ADB bertajuk Asian Development Outlook yang dirilis pada Juli 2021. Khusus Indonesia, ADB menyebutkan alasan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 4,5 persen menjadi 4,1 persen karena negara ini menghadapi gelombang kedua infeksi Corona.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disepakati DPR dan Pemerintah untuk tahun 2025? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Bahkan disebutkan jika angka infeksi mencapai rekor tertinggi. Kemudian adanya langkah pembatasan mobilitas yang terus diperpanjang.
"Penguncian akan menghambat pemulihan yang sedang berlangsung, yang dimulai pada Q3 2020 dan berlanjut hingga Q2 2021, ketika aktivitas terus meningkat, kebijakan fiskal tetap mendukung, dan permintaan ekspor meningkat," mengutip penjelasan ADB, Rabu (28/7).
ADB memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara dari 4,4 persen menjadi 4,0 persen tahun 2021. Ini seiring pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas untuk memerangi kebangkitan COVID-19 di seluruh wilayah.
Selain Indonesia, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Malaysia juga turun dari 6 persen di bulan April menjadi 5,5 persen. Di kuartal I, Malaysia mencatat penurunan PDB yang lebih kecil sebesar 0,5 persen YoY. Ini dipicu perbaikan permintaan di dalam negeri dan ekspor, khususnya elektronik dan produk listrik.
Namun, perpanjangan kebijakan penguncian yang diberlakukan pada kuartal 2021 diperkirakan akan melemahkan permintaan domestik kembali. Kondisi bisnis memburuk tajam pada bulan Juni di bawah langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat.
Risiko penurunan yang lebih besar kemungkinan terjadi karena meningkatnya infeksi tidak menunjukkan tanda mereda. Perkiraan PDB untuk 2022 dipertahankan sebesar 5,7 persen.
Sementara PDB Filipina diprediksi menyusut menjadi 4,2 persen pada kuartal I 2021. Angka ini meningkat dari 4 kuartal sebelumnya dan selaras dengan perkiraan pertumbuhan di bulan April.
Pengeluaran pemerintah yang berkelanjutan pada infrastruktur dan program bantuan sosial akan mendukung pemulihan, seperti halnya penjemputan bertahap dalam rumah tangga pengeluaran dibantu oleh remitansi yang kuat.
Reporter: Nurmayanti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BKF: Dunia Hadapi Pemulihan Ekonomi yang Tidak Merata
IMF Prediksi Ekonomi Global 2021 Tumbuh 6,0 Persen
Menteri PPN/Kepala Bappenas: Kita dalam Posisi Ready Bangun Ibu Kota Baru
Kejar Target Negara Maju di 2045, Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
Pemerintah Dorong Pembangunan Infrastruktur Agar Papua Mampu Tumbuh 5 Persen di 2022
Arah Kebijakan Baru OJK Soal Pengembangan Keuangan Berkelanjutan