Airlangga resmikan IJB-Net perkuat kerja sama Indonesia-Jepang
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia dan Jepang adalah mitra strategis dan hubungan perdagangan antara kedua negara terus mengalami peningkatan. Diharapkan, organisasi ini bisa meningkatkan kolaborasi bisnis antara kedua negara.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan lahirnya Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net). Organisasi ini didukung diaspora Indonesia di Jepang, sahabat Jepang pencinta Indonesia dan insan Indonesia lainnya.
Dia menjelaskan, Indonesia dan Jepang adalah mitra strategis dan hubungan perdagangan antara kedua negara terus mengalami peningkatan. Diharapkan, organisasi ini bisa meningkatkan kolaborasi bisnis antara kedua negara.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kenapa Kemendikbud mendorong kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
"Kami percaya kolaborasi Indonesia dan Jepang ini dapat memberikan masukan bagi penyempurnaan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah dan seluruh stakeholders terkait dalam meningkatkan daya saing industri nasional di Era Industri 4.0," kata Airlangga di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (8/8).
Airlangga mengatakan, Jepang hampir selalu dalam jajaran lima besar negara mitra bagi Indonesia, begitu juga dengan nilai investasinya yang juga masuk dalam jajaran lima besar. "Tentunya dengan keberadaan IJB-Net ini akan dapat meningkatkan dan memperkuat hubungan yang harmonis ini," imbuhnya.
Dia juga berharap bahwa dengan adanya IJB-Net, maka Industri Kecil dan Menengah (IKM) asal Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk merambah pasar Jepang. "IKM akan lebih berpeluang, karena melibatkan diaspora Indonesia di Jepang. Sektor makanan dan minuman itu yang besar peluangnya," tukas Airlangga.
Penggagas dan Ketua Umum IJB Net Suyoto Rais menyampaikan, Pemerintah Jepang saat ini mendorong IKM yang belum berekspansi ke luar negeri untuk segera mempersiapkan diri.
Oleh karena itu, Suyoto menyampaikan bahwa langkah membangun kolaborasi merupakan solusi, di mana IJB-Net akan melakukan adopsi teknologi aplikatif dan impor produk Jepang yang belum ada di Indonesia, sehingga transaksi perdagangan kedua negara semakin meningkat.
"Mereka menyadari bahwa cepat atau lambat mereka akan kekurangan bahan baku, SDM, dan juga pasar. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan cara bekerja sama dengan pengusaha di negara lain, termasuk Indonesia," paparnya.
Baca juga:
Pemerintah diminta tak hanya berharap pada Asian Games dan pertemuan IMF- World Bank
BI akui teknologi dalam mengatur fintech di Indonesia masih tertinggal
Ekonom kritik pemerintah lebih memihak ke sektor industri dibanding pertanian
Menperin: Pilpres tak ganggu masuknya investasi dan pertumbuhan industri
BPS: Produksi industri manufaktur naik 4,36 persen di triwulan II-2018