Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Kabar mengejutkan di awal 2024 datang dari dua negara ekonomi terbesar dunia. Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang resesi ekonomi yang terjadi di Jepang justru menguntungkan Indonesia.
"Justru dengan resesi di sana, saya berharap investasi dari sana akan semakin mengalir," kata Airlangga kepada awak media di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, ditulis Selasa (20/2).
Mengingat, stabilitas politik mau pun ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan ASEAN yang relatif terjaga.
"Kalau dalam waktu resesi, mereka butuh pertumbuhan ekonomi, dan mereka akan melihat yang salah satu region yang masih bisa tumbuh adalah ASEAN," kata Airlangga.
Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia.
Sebaliknya, resesi ekonomi di Inggris memberikan dampak yang relatif minim karena hubungan kerja sama dengan Indonesia masih terbatas.
"Kalau ekonomi Jepang dan kalau Inggris kan relatif perdagangan kita tidak terlalu besar, yang sangat berpengaruh tentu Jepang," kata Airlangga.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi di Jepang pada kuartal IV-2023 terkontraksi sebesar 0,4 persen (yoy).
Padahal pada kuartal III-2023 ekonomi Jepang sudah turun 3,3 persen (yoy).
Sehingga secara teknis, Jepang mengalami resesi.
Mengingat kontraksi 2 kuartal berturut-turut biasanya dianggap sebagai definisi resesi teknis.
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaSaat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaMenko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya