Airlangga Targetkan 41 Program Strategis Nasional Selesai Tahun Ini
Secara kumulatif sepanjang 2016-2024 terdapat 198 proyek yang telah diselesaikan.
PSN ini diharapkan menjadi backbone dari transformasi perekonomian dan komitmen stakeholder dalam menyelesaikan program.
Airlangga Targetkan 41 Program Strategis Nasional Selesai Tahun Ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, sebanyak 41 proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai Rp544 triliun akan diselesaikan pada tahun ini.
"Kita melakukan evaluasi dan arahan dari presiden kita melakukan penyesuaian daftar PSN yang dapat diselesaikan di tahun ini," kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (14/5).
Perlu diketahui, secara kumulatif sepanjang 2016-2024 terdapat 198 proyek yang telah diselesaikan.
Adapun rinciannya antara lain 32 proyek dan 10 program yang telah beroperasi sebagian. Lalu ada 44 proyek dan 3 program dalam tahap konstruksi.
Adapun realisasi investasi yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sebesar Rp1.614 triliun.
Bahkan dari 198 PSN itu dapat menyerap tenaga kerjanya sebanyak 2,71 juta orang.
PSN ini diharapkan menjadi backbone dari transformasi perekonomian dan komitmen stakeholder dalam menyelesaikan program.
Pembangunan ini pun telah berdampak pada perekonomian nasional dengan output investasi mencapai Rp3.344 triliun.
"Diharapkan bisa selesai pada waktunya," imbuh dia.
Sementara dampak secara regional, meliputi rasio kemandirian wilayah yang cenderung lebih tinggi dengan adanya pembangunan Proyek Strategis Nasional di wilayah tersebut.
Kemudian tax ratio cenderung meningkat dengan pembangunan dan beroperasinya PSN di wilayah tersebut.
Airlangga melanjutkan, untuk capaian PSN menurut sektoral terdiri dari infrastruktur penunjang konektivitas, infrastruktur ketahanan energi, infrastruktur kedaulatan pangan dan mitigasi bencana, dan infrastruktur hilirisasi industri & penunjang investasi.
Di sisi lain, Indonesia mendapatkan apresiasi dari berbagai negara atas keberhasilannya dalam memimpin G20 dan keketuaan ASEAN.
Bahkan saat proses akselerasi OECD hanya selesai dalam waktu 7 bulan. Padahal proses yang dibutuhkan oleh negara lain bisa memakan waktu 5 tahun.
"Walaupun proses mulai dari roadmap sampai dengan diterima masih membutuhkan waktu yang panjang, pengalaman negara seperti Chili memakan waktu hampir 4 tahun," pungkas Airlangga.