Alasan Bank Mandiri tak tertarik biayai Inalum caplok 51 persen saham Freeport
Direktur Utama PT Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan pihaknya belum berencana turut membiayai Inalum untuk mencaplok 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Sebab, ketidakpastian global membuat perseroan berhati-hati dalam membiayai pinjaman dalam bentuk valas.
Direktur Utama PT Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan pihaknya belum berencana turut membiayai Inalum untuk mencaplok 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Sebab, ketidakpastian global membuat perseroan berhati-hati dalam membiayai pinjaman dalam bentuk valas.
"Kita memang challenging di LDR valas. Semenjak adanya volatilitas di pasar global. Sehingga kita untuk mendanai dalam skala besar di Dolar ini kita memang lagi challenging," ungkapnya ketika ditemui, di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/7).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang hilang dari nasabah korporat di bank AS? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000. Pada 1994, nominal itu begitu tinggi.
"Kredit valas memang semua bank akan ngerem dulu karena pasti tahu LDR valas di semua bank naik. Di kita terutama di kita naik cukup tinggi. DPK valas kita baik tabungan maupun giro turunnya cukup signifikan di quarter kedua ini," imbuhnya.
Ketua Umum Himpunan Bank Nasional ini, malah mendorong pemerintah meminjam dana untuk pembelian divestasi saham Freeport dari bank-bank luar negeri. "Sehingga kita menyampaikan mungkin diberi kesempatan ke bank asing dulu. Karena bank lokal untuk dapat dana funding dengan size sebesar itu, dengan tenor seperti itu, di zaman seperti sekarang ini kita untuk cari funding itu tidak mudah," jelas Tiko, sapaan akrabnya.
Dia pun mengatakan sejauh ini Inalum belum mengajukan permohonan pinjaman kepada Bank Mandiri. "Belum ada pengajuan. Sempat ada pembahasan awal. Bukan di saya ya, di tim secara kelembagaan, tapi belum mengerucut ke offering ya," tandasnya.
Sebelumnya, Deputi Jasa Keuangan, Survei dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo memastikan bahwa kucuran kredit yang didapat oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia tidak berasal dari bank BUMN. Dia menjelaskan, pinjaman yang diajukan Inalum untuk pembelian saham Freeport akan lebih banyak disalurkan oleh bank bukan milik pemerintah.
Baca juga:
Pemilikan 51 persen saham Freeport banyak diragukan, ini tanggapan Menkeu Sri Mulyani
Indonesia masih belum menguasai 51 persen saham freeport
Jokowi soal Freeport: Sudah ada kemajuan jangan malah ditanggapi 'miring'
Beli saham Freeport, Inalum tak dapat pinjaman dari Bank BUMN
PSI sindir Fahri dan Amien Rais yang nyinyir soal divestasi 51% saham Freeport
Ini penjelasan kenapa RI harus bayar Rp 55,37 T beli saham Freeport