Menilik Masa Lalu Gedung BI Sumut, Ada Sumbangsih Saudagar Dermawan Asal Tiongkok
Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
Menilik Masa Lalu Gedung BI Sumut, Ada Sumbangsih Saudagar Dermawan Asal Tiongkok
Gedung De Javasche Bank atau sekarang yang dikenal sebagai Bank Indonesia adalah bangunan warisan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kota Medan.
Gedung ini berlokasi di Jalan Balai Kota No. 4, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Dulunya bangunan ini begitu mewah dan identik dengan gaya arsitektur Eropa yang berkembang pada saat itu.
Hingga saat ini, gedung peninggalan kolonial Belanda ini masih digunakan sebagai kantor dari Bank Indonesia cabang Sumatra Utara.
-
Siapa yang mendirikan Bank Deli? Bisnisnya semakin melebar dan pada tahun 1907 pun ia turut mendirikan Bank Deli bersama adiknya.
-
Apa nama awal Gedung Bank Indonesia di Aceh? Sejarah Bangunan Gedung Bank Indonesia Aceh dulunya dikenal dengan Da Javansche Bank (DJB), terletak di Jalan Cut Mutia No 15.
-
Siapa orang terkaya di Sumatera Utara? Low Tuck Kwong adalah seorang pengusaha asal Singapura yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan minyak dan gas yang besar, yakni Bayan Resources Tbk.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Dimana etnis Tionghoa pertama kali menetap di Sumatera Barat? Mengutip situs jalurrempah.kemdikbud.go.id, orang-orang Cina yang berniaga tepatnya pada abad ke-17 telah mendirikan pemukiman di daerah Pariaman dan menjadi pemukiman etnis Tionghoa pertama di kawasan Pantai Barat Sumatra.
Sejarah Singkat
Melansir dari beberapa sumber, gedung ini mulai dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos. (Foto: wikipedia)
Proses pembangunan gedung ini memakan waktu sekitar setahun. Pada beberapa bagian bangunan, terdapat gaya atau model arsitektur khas Eropa, mulai dari kaca-kaca besar, pilar bangunan bermotif, dan juga terdapat lonceng di bagian atas bangunan.
Dulunya tujuan didirikannya bangunan ini untuk bank Belanda yang ada di Kota Medan yaitu De Javasche Bank.
Peran Pengusaha Tionghoa
Di Kota Medan saat itu ada tokoh pengusaha beretnis Tionghoa yang memiliki peran penting bagi perekonomian di Sumatra yaitu Tjong A Fie. Namanya cukup terkenal di Medan karena bisnisnya yang begitu besar. (Foto: wikipedia)
Lahir di Guangdong, Tiongkok, Tjong A Fie tumbuh dan besar di Medan. Selain memimpin komunitas Tionghoa, ia juga mampu membangun hubungan baik dengan Sultan Deli agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar.
Salah satu jasanya untuk pembangunan Kota Medan saat itu adalah menyumbang lonceng yang diletakkan di bagian atas gedung De Javasche Bank pada tahun 1913.
Buka Cabang
Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, operasional bank Belanda di Sumatra Utara tak hanya di Medan saja, namun juga di Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang dijadikan sebagai kantor cabang.
Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
Namun, keberadaan kedua cabang tersebut tak bertahan lama setelah terjadinya resesi pada tahun 1930-an. (Foto: wikipedia)
Berubah Nama
Pasca kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno mulai merombak seluruh penamaan yang berbau Belanda. Nama De Javasche Bank pun turut berubah menjadi Bank Indonesia.
Tak hanya itu, penetapan fungsi Bank Indonesia ini digunakan untuk Bank Sentral dan Komersial yang tertuang pada Undang-Undang Bank Sentral tahun 1953. De Javasche Bank pun resmi berubah menjadi Bank Indonesia Medan sampai sekarang ini.