Sosok Tjong Yong Hian, Tokoh Revolusi Pembangunan di Kota Medan Berdarah Tionghoa
Perkembangan kota Medan di masa lalu yang kita bisa rasakan dampaknya sekarang tidak lepas dari peran seorang tokoh dari Tionghoa.
Perkembangan kota Medan di masa lalu yang kita bisa rasakan dampaknya sekarang tidak lepas dari peran seorang tokoh dari Tionghoa.
Sosok Tjong Yong Hian, Tokoh Revolusi Pembangunan di Kota Medan Berdarah Tionghoa
Hari Raya Imlek sebentar lagi tiba, masyarakat Tionghoa tentu berbondong-bondong mempersiapkan ragam tradisi dan perayaan yang sudah dilaksanakan turun-temurun terutama di Kota Medan.Tjong Yong Hian, seorang kapitan berasal dari Tionghoa yang mempunya jasa yang begitu besar terhadap revolusi pembangunan dan sosial masyarakat di Kota Medan sekitar tahun 1900-an yang lalu. (Foto: Wikipedia)
Ia lahir di Guangdong, Tingkok Selatan pada tahun 1850. Tjong Yong Hian mempunyai nama lain yaitu Zhang Yu Nan atau Zhang Rong Xuan.
Tjong Yong Hian merupakan kakak kandung dari tokoh Tionghoa yang juga terkenal di Kota Medan yaitu Tjong A Fie.
-
Bagaimana peran influencer dalam pembangunan Medan? Dari keahlian, kreativitas, penguasaan perkembangan teknologi dan sosial media yag teman-teman miliki, akan lebih mudah mendengungkan segala pesan dan harapan-harapan dari masayarakat,“ kata Bobby.
-
Kenapa Tjong A Fie berinvestasi di Medan? Lahir di Guangdong, Tiongkok, Tjong A Fie tumbuh dan besar di Medan. Selain memimpin komunitas Tionghoa, ia juga mampu membangun hubungan baik dengan Sultan Deli agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar.
-
Siapa yang berperan dalam memindahkan etnis Tionghoa ke Padang? Menurut catatan Christine Dobbin, telah menemukan sebuah bukti jika orang-orang Cina sudah bermukim di Padang yang berasal dari Jawa sekitar tahun 1630-an.
-
Siapa yang mendirikan Toko Tio Tek Hong? Dalam buku Keadaan Jakarta Tempo Doeloe: Sebuah Kenangan 1882 – 1952, menceritakan bahwa toko tersebut didirikan oleh anak dari seorang pengusaha sukses Tionghoa di Batavia.
-
Apa penghargaan yang diraih Kota Medan? Kota Medan kembali diperhitungkan dalam bidang penanganan kebersihan dan lingkungan hidup setelah belasan tahun absen dalam penghargaan Adipura.
-
Siapa yang datang ke Medan? Selain bersilaturahmi, kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPR RI yang diketuai Junimart Girsang ini dalam rangka mendengar dan mengetahui kesiapan Pemilu 2024 di Kota Medan.
Pada usia 17 tahun, ia memutuskan untuk merantau ke Nusantara menggunakan kapal dari Shantou melewati Laut China Selatan.
Pada tahun 1857, ia tiba di Batavia. Lalu hanya berjalan 3 tahun, Tjong pergi dari Batavia menuju Medan, Sumatera Utara untuk memulai usaha sendiri.
Pria ini tak terkendala bahasa, ia sudah fasih berbahasa Melayu dan bahasa ini dianggap terhormat di sana.
Dirikan Bisnis
Setibanya di Kota Medan, Tjong Yong Hian mendirikan sebuah usaha yang cukup sukses hingga mampu berinvestasi di bidang perkebunan yang pada saat itu menjadi bisnis yang sedang menggiurkan.
Bisnis yang bergerak di bidang perkebunan ini menjalin kerja sama dengan bekas majikannya di Batavia dulu, Tjong Fatt Tze. Ia memulai menanam karet, kelapa, kopi, dan teh dengan tanah ratusan km persegi. Sehingga membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar pula.
Kemudian, Tjong Yong Hian bersama majikannya tersebut kemudian mendirikan bank dengan bantuan sang adik. Bisnisnya semakin melebar dan pada tahun 1907 pun ia turut mendirikan Bank Deli bersama adiknya.
Bank tersebut berinovasi dengan menghilangkan sistem monopoli yang diterapkan Bank Hindia Belanda kala itu. Usahanya pun semakin sukses dan sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Pemimpin Tionghoa
Mengutip dari beberapa sumber, Tjong Yong Hian diangkat menjadi Mayor oleh Belanda, sedangkan adiknya Tjong A Fie diangkat menjadi Kapten Mayor. Tjong Yong Hian pun sudah sangat dihormati oleh komunitas Tionghoa dan begitu dihargai oleh pihak Belanda.
Pada tahun 1904, Tjong Yong Hian mendapatkan penghargaan tertinggi dari Belanda atas dedikasinya demi keberhasilan mulianya yaitu pengabdian melaksanakan cita-cita luhur untuk kemanusiaan.
Revolusi Pembangunan & Sosial
Tak hanya itu, Tjong Yong Hian juga turut mengubah tatanan pembangunan di Kota Medan. Ia berkontribusi dalam mendirikan Masjid Raya Al-Mashun, Rumah Sakit, Vihara Tian Hou, dan Masjid Lama di Gang Bengkok.
Peran Tjong Yong Hian begitu besar dalam mempersatukan antar umat beragama dan ras pada saat itu.
Selain itu, kontribusinya di bidang sosial juga tak kalah besar untuk Kota Medan. Ia berhasil meraih gelar dari Pemerintah Qing yang juga memberikan kontribusi sosialnya di China sana. Di Medan, namanya pun disematkan sebagai nama jalan.
Penghargaan
Di Kota Medan, penghargaan dan apresiasi atas kontribusi besarnya bagi Kota Medan ini maka dibangunlah taman bernama Taman Tjong Yong Hian. Taman ini juga terdapat beberapa peninggalan Tjong Yong Hian selama hidupnya.
Melansir dari merdeka.com, di dalamnya terdapat makam Tjong Yong Hian dan istri. Tak hanya itu, di taman ini juga terdapat batu prasasti bertuliskan Bahasa Arab, Belanda dan Tionghoa, yang bercerita tentang sejarah Tjong Yong Hian.