Otak di Balik Perampokan Bank Pertama Kali di Dunia tanpa Darah Sedikitpun
FBI sempat dibuat heran ketika kasus ini dilaporkan. Bagaimana mungkin sebuah perampokan bank dilakukan tanpa topeng, senjata api, bahkan kekerasan.
Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000. Pada 1994, nominal itu begitu tinggi. Hingga akhirnya penyelidikan internal digelar.
Hasil investigasi pihak bank, mengungkap ada yang tak beres dengan sistemnya. Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
Setelah mendengar keterangan dari pihak bank, FBI menyimpulkan bahwa ini adalah kriminalitas gaya baru.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
FBI segera melakukan investigasi. Dikutip dari laman resmi FBI.gov, para penjahat siber diduga telah menargetkan sistem komputer manajemen kas institusi. Sistem ini memungkinkan klien korporat memindahkan dana dari rekening mereka sendiri ke bank lain di seluruh dunia.
“Para penjahat mendapatkan akses dengan mengeksploitasi jaringan telekomunikasi dan mengkompromikan ID pengguna dan kata sandi yang valid,”
Ungkap pihak FBI dalam tulisannya berjudul 'A Byte Out of History; $10 Million Hack, 1994-Style'.
Profil perampok bank pertama kali di dunia tanpa darah sedikitpun.
“Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,”
Kata pihak FBI yang telah bekerja sama dengan pihak bank memantau transfer ilegal dari banyak rekening.
Setelah dilakukan investigasi lebih mendalam, FBI menemukan titik terang pelaku perampokan tanpa senjata, topeng, dan darah ini.
Ia adalah seorang programmer komputer muda yang handal dari St. Petersburg, Rusia bernama Vladimir Levin. Levin ternyata dikenal sebagai gembong sindikat perampokan dengan memakai teknologi.
Levin disebut-sebut kerap melakukan aksi perampokan yang tanpa disadari korban dan sukses meninggalkan jejak. Hingga akhirnya hari apesnya pun datang. Namanya terkuak saat sepasang suami istri yang ditugaskan oleh gerombolan Levin mengambil uang di rekening salah satu bank AS.