Antisipasi La Nina, Kementan siapkan lahan cadangan
"Di beberapa daerah mulai banjir, justru yang kami pikirkan bagaimana mengkompensasi area yang terkena banjir."
Kementerian Pertanian mengaku telah mengantisipasi dampak bencana La Nina yang diperkirakan bakal melanda Tanah Air tahun ini. Salah satunya, membuat cadangan lahan.
"Di beberapa daerah mulai banjir, justru yang kami pikirkan bagaimana mengkompensasi area yang terkena banjir. Kami cadangkan agar daerah yang setelah banjir kami rehabilitasi untuk bisa ditanam kembali," Kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hary Priyono di Kantornya, Jakarta, Senin (4/2).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Mengapa Kementan terus menjaga mutu komoditas pertanian? Kementerian Pertanian RI terus berkomitmen untuk menjaga mutu komoditas pertanian melalui berbagai pendampingan, pembinaan, sertifikasi dan penjaminan keamanan pangan.
Hary mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan beberapa daerah tanam rawan banjir, salah satunya Indramayu.
"Kami punya mapping daerah rawan banjir, bersama BMKG, jadi nanti data itu yang kami pakai untuk melakukan pencegahan dampak dari kebanjiran, sehingga kita bisa meminimalisirnya," katanya.
Hary menjelaskan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendalami sungai yang melewati areal persawahan.
"Kami minta ke Kementerian PUPR untuk pengerukan pendangkalan sungai supaya kapasitas
tampung air jadi lebih banyak. Pompa juga kita bagikan, kalau ada drainase yang tidak baik, bisa pakai pompa. Pompa yang dulu kita kasih untuk membantu kekeringan, sekarang kita gerakkan untuk ke daerah banjir," tuturnya.
Hary menambahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman gelombang El-Nino jilid II yang diprediksi Februari dan Maret 2016. Menurutnya pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan embung, dam parit, long storage, sumur tanah dangkal dan sumber-sumber air lainnya sebanyak 3.500 unit senilai Rp 350 miliar.
Baca juga:
Awal 2016: Kementan tancap gas, teken kontrak senilai Rp 30 triliun
Genjot produksi padi 2016, pemerintah bagikan 100 ribu mesin tani
Cara unik bangkitkan pertanian, pasutri mandi lumpur di sawah
Aliansi Desa Sejahtera nilai negara pinggirkan petani kecil
Mendag Tom Lembong tak setuju subsidi ekspor dicabut
2016, Banten targetkan produksi padi 2,3 juta ton