Apindo Sambut Baik Upaya BRI Hadirkan Indeks UMKM Pertama di Indonesia
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik hadirnya indeks usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengukur aktivitas bisnis dan ekspektasi para pengusaha. Indeks ini diyakini bisa memacu pelaku UMKM untuk lebih maju dan mendapat sokongan yang tepat dari pemerintah, swasta dan Badan Usaha Milik Negara.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik hadirnya indeks usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengukur aktivitas bisnis dan ekspektasi para pengusaha. Indeks ini diyakini bisa memacu pelaku UMKM untuk lebih maju dan mendapat sokongan yang tepat dari pemerintah, swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Anggota Dewan Pertimbangan Apindo, Franky Sibarani mengatakan, indeks usaha mikro dan kecil akan berdampak pada semakin banyaknya pelaku UMKM yang naik kelas. Hal tersebut otomatis berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Siapa yang membantu AIPDA Eko Yulianto mengelola bank sampah? Dalam menjalankan bank sampah, Eko tidak mengerjakannya sendiri. Dia dibantu oleh sejumlah warga yang merupakan tetangganya.
-
Kapan kerja sama antara BRI dan Prudential Indonesia ditandatangani? Kerja sama tersebut ditegaskan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Director of Institutional and Wholesale Business BRI Agus Noorsanto, President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany dan President Director Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar, di Jakarta pada Kamis, 20 Juli 2023.
-
Bagaimana BRI memberdayakan UMKM melalui BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR? Seperti diketahui, ajang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR diselenggarakan sebagai sarana business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri.
"Bagus sekali inisiatif dari BRI, memacu UMKM untuk maju dan lebih banyak yang naik kelas. Semakin banyak UMKM yang terlibat akan lebih baik. Indeks ini bisa dikembangkan nanti, tentu dengan dukungan pemerintah, supaya lebih masif," ujar Franky di Jakarta, Kamis (12/11).
Di sisi lain, lanjut Franky, BMSI merupakan hal yang beda dengan kebutuhan pendataan tunggal UMKM di Indonesia. Menurutnya, kehadiran indeks khusus ini tidak meniadakan kebutuhan akan hadirnya basis data tunggal UMKM.
Oleh karena itu, dia berharap pembuatan basis data UMKM dapat segera dibentuk oleh pemerintah. "Satu data dari Usaha Mikro sampai Usaha Menengah kapasitasnya pasti berbeda. Sehingga akses ke indeks tentu yang Usaha Menengah akan lebih banyak. Sementara pendataan, kita perlu untuk pengembangan Usaha Mikro yang jumlahnya 63 juta. Leadnya harus oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan melibatkan semua stakeholder termasuk swasta, serta BUMN," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, BMSI adalah indeks yang dibuat BRI untuk menilai kondisi pelaku UMKM saat ini dan ekspektasi mereka hingga kurun 3 bulan mendatang. Indeks ini terdiri atas dua indikator yakni Indeks Aktivitas Bisnis (IAB) dan Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB).
BMSI sendiri bersifat nasional dan akan dipublikasikan rutin setiap kuartal oleh BRI. Sehingga diharapkan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan publik, khususnya di UMKM.
"Indeks ini kami launching untuk digunakan sebagai alat ukur aktivitas bisnis UMKM, dan kami buat sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap aktivitas UMKM Indonesia, serta menjadi leading indicator pertama di Indonesia yang mengukur aktivitas UMKM," ujarnya.
Bos BRI menambahkan, bagi perseroan BMSI menjadi guidelines dalam menumbuhkan UMKM, terutama dalam menyusun strategi dan pendekatan yang benar terhadap UMKM. Sesuai dengan tujuannya, BMSI dapat juga dijadikan salah satu indikator untuk keperluan monitoring dan early warning system (EWS) terhadap keberlangsungan usaha debitur UMKM.
"Dengan indeks ini kita melihat kira-kira situasi kegiatan UMKM saat ini seperti apa dan ekspektasi 3 bulan ke depan itu seperti apa. Sekarang yang kita baca adalah ekspektasinya UMKM itu positif, akan menggeliat maka kita siapkan produknya, layanan, dan sistem layanannya, supaya approach-nya itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan di lapangan. Itu yang saya katakan bahwa BSMI akan menjadi pedoman untuk menumbuhkan UMKM," jelas Sunarso.
Sebagai informasi, berdasarkan publikasi perdana BSMI pada kuartal III tahun ini, terlihat bahwa kondisi pelaku UMKM saat ini sudah mulai bangkit. Indeks UMKM tercatat naik dari 65,5 menjadi 84,4 per September 2020.
Terakhir, BSMI juga merekam ekspektasi pelaku UMKM yang meningkat hingga 109,3 untuk kuartal IV/2020. Peningkatan ini menandakan adanya optimisme pengusaha akan perbaikan kondisi ekonomi mulai akhir tahun ini.
(mdk/azz)