Aroma Bisnis di Balik Toilet SPBU Pertamina
Kertas putih bertuliskan 'TOILET GRATIS' belum lama ditempel. Di pojok kanan atas, terdapat logo PT Pertamina Persero. Ini menjadi pemandangan baru. Setelah sebelumnya tidak ada keterangan gratis. Petugas tak lagi berjaga di depan pintu. Kursi hingga kotak amal hilang dari pandangan.
Kertas putih bertuliskan 'TOILET GRATIS' belum lama ditempel. Di pojok kanan atas, terdapat logo PT Pertamina Persero. Ini menjadi pemandangan baru. Setelah sebelumnya tidak ada keterangan gratis. Petugas tak lagi berjaga di depan pintu. Kursi hingga kotak amal hilang dari pandangan.
Merdeka.com, mencoba menelusuri toilet SPBU Pertamina. Berkode depan 31 yang berarti milik Perseroan. Lokasinya berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bekasi.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kenapa Pertamina memprioritaskan program SEB? Ini langkah Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan pada generasi muda agar turut aktif berperan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Fadjar.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Dimana Pertamina menjalankan program SEB? Hingga saat ini, Program SEB telah dijalankan di 10 sekolah yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Maluku dan Papua.
Secara letak, toilet berada di dalam Bright Food and Drink. Menjadi satu dan posisinya berada di pojok belakang. Percis dekat mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Toilet terbagi menjadi dua. Khusus wanita dan pria. Kondisinya bersih. Tanpa ada penjaga di depannya.
"Sebelumnya masih ada yang jaga toilet," kata Leader Bright, Tara Dimaxus, saat berbincang kepada merdeka.com, Rabu (24/11).
Sehari sebelum ramai pemberitaan, petugas masih sempat berjaga. Dilengkapi seragam lengkap. Kursi dan kotak amal masih berada di depan pintu toilet. Mereka siaga setiap saat. Menunggu konsumen keluar dari kamar mandi.
Terdapat dua petugas berjaga setiap hari. Jam kerjanya terbagi dua shift. Kebetulan SPBU bernomor 31.171.01 itu buka 24 jam. Namun, petugas berasal dari luar karyawan SPBU Pertamina. Pihak pengelola menaruh orang. Bekerja sama dengan salah satu vendor.
"Sebelumnya sempat ada vendor yang kelola. Jadi toilet itu ada yang jaga juga dan kelola," kata Admin SPBU Coco Kampung Buluh 31-17506, Ari Kurnia saat ditemui di lokasi.
Kerja sama dengan vendor sudah dilakukan jauh-jauh hari. Kurang lebih baru berjalan dua bulan. Setiap uang 'sukarela' masuk menjadi tanggung jawab vendor. Pihak pengelola SPBU tidak ada urusan. Termasuk besaran jumlah didapat setiap harinya.
Para vendor memiliki tanggung jawab besar. Salah satunya memastikan agar toilet tetap bersih dan nyaman. Termasuk kerusakan di dalamnya. Menurut Ari, ini sudah menjadi kesepakatan antara vendor dengan pengelola SPBU.
"Uang lari ke vendor. Karena vendor nanti yang belanja alat kebersihan dan menggaji orang yang nungguin," jelas Ari.
Ari sendiri menutup rapat-rapat vendor yang bekerja sama dengan SPBU Pertamina tempatnya. Hanya saja, vendor saat itu berasal dari daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tara menjadi saksi mata. Para vendor bekerja di SPBU berada di dekat Pintu Tol Barat tidak mematok bayaran. Mereka hanya berjaga jika sewaktu-waktu toilet kotor dan ada kerusakan. Mereka dibayar seikhlasnya. Jika tidak dikasih, bukan menjadi masalah.
"Kalau ada orang masuk terus tidak bayar, tidak dipanggil. Sukarela mau bayar sukur tidak juga tidak apa-apa," pengakuan Tara.
Pendapatan uang 'sukarela' diterima vendor tidak sedikit. Berdasarkan pengakuan Tara, paling banyak mereka sehari bisa mendapatkan Rp300.000. Bisa kurang dan lebih. "Kalau saya tuker uang pasti ada pecahan Rp10.000 recehan ada. Rp2.000 juga," imbuhnya.
Tara tidak mempermasalahkan uang didapat vendor dalam satu hari. Terlebih karyawan di Bright tempatnya bekerja merasa terbantu. Apalagi jika kondisi kamar mandi kotor. "Sebagian fasilitas toilet, dia atur semua. Sebenernya kebantu," ujarnya.
Merdeka.com mencoba menghubungi PT Pertamina Persero. Mengkonfirmasi keberadaan vendor bekerja sama dengan SPBU Pertamina. Namun Perseroan tidak menanggapi hal ini.
Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading PT Pertamina (Persero), Irto Ginting hanya memastikan, pihaknya akan terus meningkatkan layanan dengan memfasilitasi toilet secara gratis. Perseroan juga menjamin dari sisi kebersihan dan kenyamanan seluruh SPBU Pertamina. Baik Perseroan maupun swasta.
"Jadi kami dari Pertamina sudah menerima masukan dari pak menteri kami sudah meminta kepada seluruh pemilik SPBU untuk meningkatkan layanannya. Memfasilitasi toilet secara gratis," ujarnya saat dihubungi.
Baca juga:
Himpunan Wiraswasta Migas Pastikan Toilet SPBU akan Digratiskan
Aroma Bisnis di Balik Toilet SPBU Pertamina
SPBU Milik Pertamina dan Swasta Kompak Beri Pengumuman 'Toilet Gratis'
PKS Minta Menteri Erick Thohir Fokus di Tugas Strategis Ketimbang Urusi Toilet SPBU
Ahok Tak Masalah Toilet SPBU Pertamina Berbayar: Tapi Harus Bersih Setara Toilet Mal
Kata Ahok Soal Permintaan Layanan Toilet SPBU Pertamina Digratiskan