Aset Bank Jatim tembus Rp 35 triliun
Dana nasabah Bank Jatim tumbuh 8,67 persen pada kuartal III 2013 atau mencapai Rp 28,66 triliun.
Melonjaknya laba Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) berkorelasi dengan pertumbuhan aset pada triwulan III 2013. Saat ini, aset Bank Jatim mencapai Rp 35,51 triliun.
"Angka itu tumbuh 10,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukriyanto di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (28/10).
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Bagaimana cara Bank Jatim mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat? Dia menambahkan, upaya dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, bankjatim telah memiliki platform digital yang bernama JConnect E-Loan yang dapat di download di playstore maupun app store.
-
Bagaimana kinerja Bank Jatim di tahun 2023? Adapun sampai dengan bulan kesembilan di tahun 2023, kinerja bankjatim secara keseluruhan relatif memenuhi target.
-
Apa dukungan Bank Jatim dalam kegiatan misi dagang di Bengkulu? Bentuk support bankjatim dalam kegiatan misi dagang ini dengan mengikutsertakan tiga UMKM binaannya demi memperluas pasar. Ketiga UMKM tersebut yaitu Rotanku dan Prama Art (dari Surabaya), Serta Rumah Kinasih (dari Blitar)
-
Bagaimana Town Hall Meeting Syariah 2023 membantu Bank Jatim? Busrul menjelaskan, Town Hall Meeting Syariah dapat membantu menghubungkan para pegawai dari berbagai Cabang dan Unit di lingkungan UUS Bank Jatim. Sehingga hal tersebut bisa memberi mereka kesempatan untuk bertemu, berinteraksi satu sama lain, serta dapat memperkuat rasa persahabatan dan kolaborasi.
Pertumbuhan aset diperoleh dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 8,67 persen pada kuartal III 2013 atau mencapai Rp 28,66 triliun.
Perolehan DPK paling besar disumbang oleh simpanan dalam bentuk giro yang mencapai sebesar Rp 12,64 triliun atau tumbuh sekitar 8,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kontribusi terbesar dari giro pemerintah sebesar Rp 9,96 triliun, atau tumbuh 11,02 persen dibanding periode serupa tahun lalu," kata Hadi.
Sedangkan simpanan dalam bentuk tabungan mencapai Rp 7,62 triliun, atau bertumbuh 17,76 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hadi merinci, kontribusi terbesar adalah dari produk TabunganKu yang mencapai Rp 462,68 miliar atau tumbuh 40,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kemudian, diikuti oleh produk tabungan Simpeda sebesar Rp 6,76 triliun, meningkat 16,86 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk produk Tabungan Haji, sebesar Rp 162,57 miliar, mengalami peningkatan sebesar 13,53 persen dari periode serupa tahun sebelumnya," ujar Hadi.
Menurut Hadi, kondisi ini menunjukkan DPK Bank Jatim didominasi oleh pengumpulan dana murah atau proporsi giro dan tabungan terhadap total DPK (CASA) yaitu 70,68 persen. Sedangkan nasabah, sebanyak 2,58 juta orang telah menjadi nasabah Bank Jatim, atau naik sebanyak 29,01 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pada peningkatan jumlah nasabah ini, salah satu kontribusi tertinggi disumbang oleh jenis Tabungan, khususnya jenis Tabungan Simpeda yang meningkat 125.575 nasabah atau naik sebesar 9,66 persen dibanding periode serupa tahun lalu," tutup Hadi.
(mdk/noe)