Asosiasi: Sudah 34 tahun tapi baru bangun PLTP 1.500 MW
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Abadi Poernomo mengatakan energi panas bumi sudah dikembangkan sejak tahun 1982 di Indonesia. Artinya, sudah 34 tahun pemerintah mengembangkan energi ini, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia Abadi Poernomo mengatakan energi panas bumi sudah dikembangkan sejak tahun 1982 di Indonesia. Artinya, sudah 34 tahun pemerintah mengembangkan energi ini, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.
"Energi panas bumi sudah ada sejak 1982 atau sudah 34 tahun tapi baru bangun 1500 mw," jelas Abadi dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (6/11).
-
Apa yang dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy untuk menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai? Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy mendorong upaya dekarbonisasi di luar pengembangan energi panas bumi? Selain itu Perseroan juga memiliki inisiatif beyond geothermal untuk mendorong upaya dekarbonisasi, "Strategi yang kami jalankan diantaranya dengan menjajaki bisnis rendah karbon, yaitu green hydrogen dan green methanol serta mempromosikan sistem kredit karbon di Indonesia yang sedang berkembang dengan memasok kredit karbon ke agregator utama Pertamina Geothermal Energy, yaitu Pertamina New Renewable Energy (PNRE)," ungkap Julfi.
-
Apa yang dibahas dalam Munas Badan Pengelola Geopark se-Indonesia? Dalam munas tersebut dibahas sejumlah agenda. Antara lain penguatan kelembagaan dan jejaring Geopark Indonesia, serta pembahasan program pendukung konservasi Geopark.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan suhu panas di Jakarta mencapai puncaknya? Fenomena ini sekaligus menandakan musim kemarau mulai melanda Indonesia, yang sebagaimana diprakirakan sebelumnya mulai berlangsung pada Juni dan puncaknya Juli - September 2024.
Menurutnya ada sesuatu yang melatarbelakangi hal ini. Salah satunya, karena PLN masih memanfaatkan batu baru daripada panas bumi lantaran harganya yang lebih terjangkau.
"Ada sesuatu yang tidak betul, off taker cuma satu PLN, kalau tidak mau beli ya sudah," imbuhnya.
Padahal, lanjut Abadi, negara di Asia saat ini sudah beralih menggunakan gas bumi untuk pembangkit listriknya. "China sendiri yang 80 persen pakai batu bara sudah ganti, kita sekarang mau berlomba pakai batu bara, sekarang 35.000 MW mau saja 80 persen batu bara," jelasnya.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menolak penggunaan energi panas bumi akibat berkembangnya isu politik.
"Apalagi diangkat isu sosial, di mana daerah masih melarang masuk (energi panas bumi). Isunya politik ikut masuk jadi susah. Memang sekarang mengarah ke EBT semua, ini lah barangkali batu bara ekspor sudah kurang, China juga sudah kurangi. Nah ini barangkali jadikan jalan utama kembangkan EBT," pungkasnya.
Baca juga:
Pemanfaatan panas bumi Indonesia masih rendah, ini alasannya
Pengamat: Bisnis panas bumi butuh yang berpengalaman
PGE dinilai paling ideal ambil alih aset panas bumi Chevron
Melihat lebih dekat sumber panas bumi di Islandia
Triwulan III, produksi listrik panas bumi PGE lampaui target
Melihat pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Prancis
Ditjen EBTKE sebut pembangunan PLTP terhambat akibat izin berbelit