Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Kembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Teknologi pengolahan limbah yang ada bukan hanya untuk memusnahkan, namun juga dapat mengolahnya kembali menjadi produk yang masih bisa dimanfaatkan manusia terus dilakukan agar residu limbah dihasilkan bisa diminimalisir.
Kali ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama industri pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang berpusat di Jepang DOWA Ecosystem Co.Ltd serta anak usahanya di Indonesia PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) mengembangkan teknologi pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengungkap, ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
"Kami mengapresiasi langkah PPLI dan DOWA dalam mengembangkan teknologi pengolahan limbah plastik ini menjadi BBM. Tentu pengembangan teknologi ini harus sejalan dengan program Zero Waste Zero Emision yang digaungkan pemerintah," katanya dalam keterangan tertulisnya.
Vivien berharap industri-industri produsen penghasil limbah bersama pemerintah daerah bisa membantu penarikan kembali sachet-sachet dan multilayer plastik kemasan yang ada di masyarakat untuk kemudian dibawa ke PPLI guna diolah lebih lanjut.
"Saya harapkan target 2029 sudah bisa direalisasikan (teknologi pengolah limbah plastik menjadi BBM)," terangnya.
Respons rencana tersebut, PT PPLI sebagai salah satu industri pengolahan limbah industri terbesar di Indonesia menyatakan kesanggupannya.
"Kami bersyukur program ini didukung KLHK, kita akan percepat sesuai harapan KLHK. Kita berharap akhir tahun depan (2025) sudah bisa terwujud," ujar Direktur Teknik dan SHEQ PPLI, Elpido.