Inovasi BUMN Semen Atasi Krisis Lingkungan, Olah Sampah Jadi Wayang dan Paving Block
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana.
Perusahaan mendorong pengembangan Wayang Jazz Baruwani, yang kini menjadi ikon seni ‘kreasi baru’ di masyarakat Kabupaten Cilacap.
Inovasi BUMN Semen Atasi Krisis Lingkungan, Olah Sampah Jadi Wayang dan Paving Block
Inovasi BUMN Semen Atasi Krisis Lingkungan, Olah Sampah Jadi Wayang dan Paving Block
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berinovasi menciptakan terobosan, salah satunya di program pemberdayaan masyarakat.
Melalui anak usahanya, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap, perusahaan mendorong pengembangan Wayang Jazz Baruwani, yang kini menjadi ikon seni ‘kreasi baru’ di masyarakat Kabupaten Cilacap.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar.
Yaitu, mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat.
"Baruwani merupakan wujud pelaksanaan dari strategi keberlanjutan SIG yang menjadi salah satu solusi atas krisis lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan oleh sampah, serta membantu mangatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan," ujar Vita Mahreyni di Jakarta, Minggu (7/1).
Bersama SBI, Baruwani memberikan pendampingan kegiatan pilah dan olah sampah di Kelurahan Karangtalun, Cilacap Utara.
Pada periode 2020-2022, program pendampingan diperluas (direplikasi) ke 14 lokasi di 5 kecamatan.
Program pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan dan bantuan fasilitas pilah dan olah sampah, seperti fasilitas rumah pilah, timbangan, mesin jahit, mesin extruder, mesin pencacah, gerobak sampah, dan lain-lain.
Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik.
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4.
Memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 persen timbulan sampah di Cilacap.
Baruwani sendiri merupakan program pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (komunitas) yang dirintis sejak tahun 2019 di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Program ini menerapkan prinsip ekonomi sirkular guna mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah dari rumah agar menjadi barang bernilai ekonomi. Wayang Jazz Baruwani menjadi 1 dari total 26 komunitas yang tergabung di program tersebut.
Wayang Jazz Baruwani didirikan oleh seniman kenamaan asal Cilacap bernama Daryono Yunani. Pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dipimpin Daryono, bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap.
Dia menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, seperti wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
“Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI. Pihak SBI juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain,” ujar Daryono.
Pada tahun 2022, Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada
Agustus 2022,.
Menurut Daryono, Wayang Jazz Baruwani konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis agar masyarakat bisa berdaya dan mandiri sebagaimana misi dari program Baruwani SBI Pabrik Cilacap.
Saat ini, pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah tujuh orang.
Ke depan, beberapa program pengembangan yang dilakukan berbentuk pelatihan bagi anggota sanggar, menyelenggarakan kegiatan Wayang Jazz Goes To Kampung, dan memberikan pelatihan membuat wayang dari sampah kepada para pelajar.
“Dalam sebulan, rata-rata kami bisa dapat 4 sampai 5 undangan pentas. Kami bersyukur Wayang Jazz Baruwani yang baru berusia setahun mendapat sambutan positif. Ini menandakan terobosan inovatif dalam pertunjukan wayang kami diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.