Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara
Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Acara itu digelar Smart Green ASEAN Cities (SGAC) Programe’s 2nd City Windows Series.
Cerita di Balik Kabupaten Banyumas Dinobatkan Daerah Pengelola Sampah Terbaik se-Asia Tenggara
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menorehkan prestasi. Kabupaten Banyumas didapuk menjadi daerah dengan pengelola sampah terbaik di Asia Tenggara dalam acara bernama 'Smart Green ASEAN Cities (SGAC) Programe’s 2nd City Windows Series'
Acara ini diselenggarakan di Banyumas, Jawa Tengah pada 12-14 September lalu di Java Heritage Hotel Purwokerto. Peserta delegasi terdiri 13 kota di delapan negara ASEAN dan wilayah Asia Tenggara
Tujuan dari program SGAC ini adalah untuk mendukung implementasi dan pencapaian kota-kota berwawasan lingkungan di Asia Tenggara, yang menjadi prioritas ASEAN.
Terpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Prestasi Banyumas dalam mengelola sampah mengundang decak kagum dari banyak pihak. Termasuk Chenchi G Dorjee, selaku manajer program SGAC.
Salah satu aspek yang mengesankan dari pengelolaan sampah di Banyumas adalah kemampuannya mengubah sampah menjadi sumber penghasilan.
Sebagian besar sampah di Banyumas dikelola melalui tempat pengelolaan sampah terpadu yang tersebar di berbagai lokasi. Hal ini yang kemudian mengurangi volume jumlah sampah saat dibuang ke tempat pengolahan akhir.
Sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah anorganik diubah menjadi refuse-derived fuel (RDF) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik semen, campuran aspal, dan paving block.
Inovasi dalam pengelolaan sampah ini dikenal dengan sebutan "Sumpah Beruang," yang singkatnya berarti "Sulap Sampah Menjadi Uang."
Atas inovasi itu juga, sampah-sampah di sana juga dapat diubah menjadi aliran listrik yang dipasok ke pembangkit listrik Cilacap.
Tak hanya itu, sejumlah sampah yang telah dipilah warga juga bisa dijual dengan harga tinggi melalui aplikasi JekNyong.
Diketahui, kini 5.000 warga Banyumas telah menggunakan aplikasi JekNyong untuk menjual sampah milik mereka.
Keberhasilan mereka lantas menjadi sorotan publik sebab pengelolaan sampah yang cerdas dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan.