Awak Kabin Ingin Dirut Garuda Indonesia Punya Akhlak dan Moral yang Baik
Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin berharap, sosok yang nantinya mengisi jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia adalah yang memiliki misi membangun perusahaan, serta memiliki akhlak dan moral yang baik.
Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin berharap, sosok yang nantinya mengisi jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia adalah yang memiliki misi membangun perusahaan, serta memiliki akhlak dan moral yang baik.
"Kami minta ke Garuda dan Kementerian agar bersama membangun perusahaan ini dengan pemimpin berahlak dan moral baik," kata Zaenal, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/10).
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Siapa yang meminta agar Garuda Indonesia memberikan perhatian khusus pada penerbangan haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Siapa yang bisa mendapatkan diskon tiket pesawat Garuda Indonesia? Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengataka untuk mendapatkan berbagai penawaran menarik dari gelaran SOTF ini, para pengguna jasa dapat mengakses penawaran menarik ini di seluruh Kantor penjualan Garuda Indonesia di kota-kota di Indonesia maupun kantor perwakilan di luar negeri.
Pihaknya tidak mempermasalahkan jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia nanti berasal dari eksternal. Berdasarkan isu yang dia dapat, calon pemegang saham akan menunjuk kalangan profesional untuk mengisi jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia, pasca dipecatnya I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dari jabatan tersebut.
"Isu yang saya terima memang dari kalangan profesional. Saya tidak usulkan apapun terkait figur BOD, yang kami inginkan orang berakhlak yang baik," tuturnya.
Dia berharap, jajaran direksi yang akan melakukan pembersihan di Garuda Indonesia mendapat perlindungan hukum, agar perbaikan pada maskapai nasional tersebut benar dilakukan. "Yang penting siapa pun BOD-nya kami minta perlindungan hukum untuk BOD yang melakukan bersih-bersih," tandasnya.
Curhatan Ikagi
Ikatan Keluarga Pegawai Garuda Indonesia (Ikagi) bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN. Dalam pertemuan tersebut, Ikagi mencurahkan isi hati mereka selama dipimpin oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
"Kita sampaikan juga beberapa permasalahan yang terjadi pada awak kabin dan pada kami sebagai serikat kerja," kata Ketua Ikagi Zaenal Muttaqin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12).
Zaenal menuturkan, kepemimpinan Ari Askhara tidak sesuai dengan harapan dan mencerminkan perusahaan negara. Dia juga mengeluhkan transparansi di perusahaan pimpinan Ari Askhara yang seharusnya dilakukan demi kemajuan dan kesejahteraan awak kabin dan karyawan.
Kepada Erick Tohir , Zaenal juga meminta agar perusahaan dan kementerian ikut bekerja sama membangun perusahaan maskapai penerbangan negara ini dengan perilaku atau bermoral baik. Pihaknya juga mendukung upaya Erick dalam pembenahan di Garuda Indonesia pasca terbongkarnya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda bromton beberapa waktu lalu.
"Itu yang kami sampaikan kepada Pak Menteri," kata Zaenal.
4 Poin Disampaikan Erick Thohir
Dari pengaduan itu, ada empat poin yang disampaikan Erick Tohir. Pertama, tetap menjaga persatuan dan kesatuan soliditas sebagai awak kabin (pramugari dan pramugara) tidak terpecah. Menjalankan fungsi sebagai pramugari dan pramugara yang taat dan patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan kita.
Kedua, terkait permasalahan perjanjian kerja bersama (PKB) harus disepakati dengan baik untuk mendapatkan win-win solution di antara pekerja dan perusahaan. Ketiga, Erick berharap nantinya para pemangku jabatan di perusahaan Garuda adalah mereka yang memiliki moral yang baik.
"Keempat, Pak Menteri tidak ingin kami mendapatkan pemberitaan isu yang tidak baik," kata Zaenal.
Lebih lanjut Erick meminta memisahkan persoalan internal perusahaan dan proses hukum. Sehingga Masalah internal perusahaan sebaiknya diselesaikan secara internal. "Apabila ada persoalan hukum yang sedang berjalan kita hargai prose hukum," imbuhnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)