Awal Mula Krisis Ekonomi 1998, Tak Diduga Hingga Pinjam Utang ke IMF
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng menceritakan awal mula krisis ekonomi terjadi di Indonesia pada 1998. Awalnya krisis tersebut sama sekali tidak diprediksi sebab menteri keuangan Indonesia saat itu menjamin kondisi fundamental ekonomi makro dalam posisi baik.
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng menceritakan awal mula krisis ekonomi terjadi di Indonesia pada 1998. Awalnya krisis tersebut sama sekali tidak diprediksi sebab menteri keuangan Indonesia saat itu menjamin kondisi fundamental ekonomi makro dalam posisi baik.
Tanda krisis kemudian dengan sangat cepat melanda Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya nilai mata uang Garuda terhadap Dolar Amerika Serikat dari posisi Rp2.400 per USD hingga mencapai puncak tertinggi sebesar Rp17.000 per USD pada pertengahan 1998.
-
Kapan Tanri Abeng meninggal dunia? Mantan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng, meninggal dunia pada Minggu (23/6) dini hari pukul 02.35 WIB. Kabar ini disampaikan oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.“Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra,” kata Said saat dihubungi ANTARA
-
Kenapa Erick Thohir berduka atas meninggalnya Tanri Abeng? Kabar meninggalnya Tanri Abeng juga telah sampai ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia."Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Siapa yang menyampaikan duka atas meninggalnya Tanri Abeng? Kabar meninggalnya Tanri Abeng juga telah sampai ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia."Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Kenapa Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng? Setelah lebih dari empat dekade berkecimpung dalam dunia bisnis dan pemerintahan, di tahun 2011 Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Tanri Abeng meningkatkan kinerja Bakrie & Brothers? Hal itu membuat kinerja Bakrie & Brothers membaik dengan penjualan tahunan sebesar USD50 juta dan penjualan tahunan sebesar USD700 juta.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
"Krisis ekonomi dengan diawali depresiasi mata uang Thailand pada 1997. Kemudian Juli 1997 menteri keuangan kita mengatakan jangan khawatir dengan krisis, fundamental ekonomi kita kuat tapi apa yang terjadi bahwa pada Desember Rupiah kita sudah terdepresiasi dari Rp2.400 ke Rp4.800 bahkan separuh nilainya," ujarnya dalam Video Conference, Jakarta, Senin (18/5).
Perubahan ekonomi yang cukup cepat kemudian membuat Indonesia harus mempertahankan agar roda perekonomian bisa tetap berjalan. Salah satunya, dengan meminjam utang kepada Dana Monter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).
"Pak Harto sebagai Presiden, bahwa ini kita sudah dalam keadaan krisis lalu mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengatasi krisis itu. Yang dilakukan pada 10 Januari 1998 itu IMF jatah lalu menandatangani kesepakatan dengan Pak Harto. Waktu itu ada stanby loan USD 43 juta kalau tidak salah persisnya," kata Tanri.
Tidak hanya meminjam utang kepada IMF, Indonesia juga berbenah memperkokoh ekonomi dengan membentuk Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan yang diisi oleh 5 menteri dan penasehat Presiden. Tugas dewan tersebut salah satunya mencari solusi agar BUMN dapat berperan menekan potensi pembengkakan utang Indonesia.
"Pak Harto juga membentuk dewan krisis yang namanya dewan pemantapan ketahanan ekonomi dan keuangan. Diisi oleh 5 menteri ekonomi dan ditambah penasehat Presiden. Apa yang dikatakan Pak Harto saat itu, dia mengatakan jangan khawatir dengan utang kita punya banyak BUMN tapi beliau tidak menjelaskan apa korelasi antara utang dan BUMN," jelasnya.
Kementerian BUMN Dibentuk
Setelah melakukan sejumlah pertimbangan, pemerintah saat itu kemudian membentuk kementerian BUMN yang tugas utamanya mampu menarik sebanyak-banyaknya modal masuk ke Indonesia. Sebelum dibentuk menjadi kementerian, BUMN dikelola oleh 17 kementerian lalu sempat dialihkan kepada Kementerian Keuangan.
"Jadi ditarik dari 17 Kementerian kepada menteri keuangan tapi karena sesuai pembicaraan saya sesungguhnya harus dikelola tersendiri sebagai holding company sehingga tidak lagi berpola birokrasi sehingga apa yang terjadi adalah bulan maret setelah pengumuman kabinet pembangunan 7 dibentuklah Kementerian BUMN itu," jelas Tanri.
Tanri melanjutkan, keputusan yang dibuat saat itu kemudian menyelamatkan Indonesia dari kebangkrutan. Meskipun dari total 159 perusahaan BUMN tak semuanya langsung memberikan kontribusi besar. Bahkan 100 di antaranya terseok-seok tidak beroperasi akibat gempuran produksi yang terus menurun.
"Saya ditunjuk sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara. Begitu lah proses yang terjadi yang menurut Saya, keputusan Pak Harto melihat ini krisis harus ada langkah-langkah dengan diawali membentuk Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan," tandasnya.
(mdk/azz)