![Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/5/1720166720301-y4za2i.jpeg)
Megawati Kritisi Besarnya Utang Pemerintah: Cara Bayarnya Gimana, Saya Khawatir Krisis Ekonomi
Utang Pemerintah tembus Rp8.338,43 Triliun
Utang Pemerintah tembus Rp8.338,43 Triliun
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengkritisi utang pemerintah yang mencapai Rp8.338,43 triliun. Dia menilai, jumlah tersebut sudah terlalu besar.
Megawati mengingatkan besarnya nilai utang berpotensi menimbulkan gejolak di dalam negeri. Seperti yang terjadi di berbagai penjuru dunia di mana sedang terjadi permasalahan geopolitik.
"Pertanyaan saya, cara bayarnya nanti gimana? Kalau di dalam, geopolitiknya tadi sama juga, ini saya khawatir krisis ekonomi," kata Megawati di Sekolah Partai PDIP, Lentang Agung, Jakarta, Jumat (5/7).
Megawati mengklaim pernah melunasi utang pemerintah ke International Monetary Fund (IMF) alias Dana Moneter Internasional. Megawati tidak ingin pemerintah punya utang yang bertumpuk.
Akan tetapi, kini pemerintah malah seakan tidak peduli dengan utang tersebut. Megawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
"Kalau keadaan kayak gitu, so what (jadi apa)? Elo mau ngapain? Terus bayar utangnya berapa lama, terus berapa tahun? Ayok (dijelaskan)" imbuhnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada April 2024 mencapai Rp8.338,43 triliun atau setara dengan 38,64% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Posisi utang tersebut meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp8.262,10 triliun atau setara dengan 38,79% dari PDB.
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung persoalan naiknya uang kuliah tunggal (UKT).
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaKerugian negara akibat korupsi timah ditaksir mencapai Rp300 Triliun
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca Selengkapnya