Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Dia menilai, kemajuan yang diraih melalui utang yang sangat besar.
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memimpin bangsa Indonesia. Dia menilai, kemajuan yang diraih melalui utang yang sangat besar.
Mulanya, Hasto bercerita terkait kekhilafan yang dilakukan PDIP atas pencalonan putra bungsu Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wali Kota Solo.
Alasan keputusan tersebut dilandasi keberhasilan Presiden Jokowi. Namun, akhirnya PDIP sadar dibalik keberhasilan kepala negara itu menyimpan utang yang sangat besar.
"Setelah kami lihat lebih dalam, kemajuan ini ternyata dipicu oleh beban utang yang sangat besar, utang kita, utang pemerintah itu hampir mencapai USD 196 miliar, ternyata utang swasta dan BUMN itu hampir mencapai USD220 miliar," kata Hasto, saat diskusi secara daring, Sabtu (30/3).
Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius. Terlebih, praktik nepotisme justru kian menguat.
Dia mencontohkan pencalonan sekretaris Presiden Jokowi, Devid Agus Yunanto yang maju sebagai calon bupati Boyolali. Hal itu, akan merebut suara dari basis PDIP.
"Misalnya sekretaris Pak Jokowi Devid dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesar," imbuh Hasto.