Di Sidang Doktor UI, Hasto Kristiyanto Mendadak Nangis saat Singgung Jokowi
Air mata Hasto mengucur bukan karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji sidang doktornya, melainkan ketika menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto sempat menangis saat menjalani sidang terbuka promosi doktor Universitas Indonesia (UI) hari ini, Jumat (18/10). Hasto menyampaikan disertasi berjudul Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, Serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan.
Namun air mata Hasto mengucur bukan karena tidak bisa menjawab pertanyaan penguji sidang doktornya, melainkan ketika menyinggung soal kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Momen itu terjadi ketika Hasto ditanya salah satu penguji Prof.DR.DRS.A.Hanief Saha Ghafur, M.S menanyakan bagaimana PDI Perjuangan ketahanan partai dari ancaman konflik yang destruktif ke masa depan khususnya konflik terkini antara PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo misalnya.
Hasto menjawab dalam disertasinya dilakukannya tidak bisa membandingkan cara kepemimpinan Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo selaku presiden RI.
"Pertanyaan Bapak sebagai berikut antara PDI Perjuangan dan Ibu Mega dan pak Jokowi dari penelitian ini sebenarnya tidak bisa dibandingkan karena nilainya berbeda yang satu berjuang untuk Indonesia yang satu memenuhi karakter the triangle of authoritarian," jawab Hasto.
Air mata Hasto kemudian tak bisa terbendung saat menjelaskan mengenai politik Megawati berlandaskan perjuangan Soekarno dan para pendiri Indonesia.
"Dan Ibu Mega selalu menanamkan kepada kami beliau masuk politik itu dengan berjanji kepada Bung Karno, untuk agar Indonesia itu real sejati-jatinya itu bisa diwujudkan melalui pendiri bangsa kita," kata Hasto terlihat membasuh air mata mengalir ke pipinya dengan selampai di saku jas digunakannya.
"Dari teori ketahanan partai ini terbukti bahwa meskipun PDIP itu luka-luka karena memang yang dihadapkan adalah watak kekuasaan itu yang oleh Doktor Sukidi belum mengutip pernyataan profesor stevenski yang mengatakan bahwa abuse of power di lingkungan elit dilakukan melalui mekanisme terstruktur sistematis dan masif dan hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh pembunuh demokrasi," kata Hasto.
Sidang terbuka promosi doctor Hasto itu turut dihadiri Megawati Soekarnoputri dan putranya Muhammad Prananda Prabowo. Sejumlah elite PDIP seperti Ahmad Basarah dan Yasonna Hamonangan Laoly serta mantan cawapres pada Pilpres 2024 Mahfud MD.