Azwar Anas Diam-Diam Sudah Mulai Berkemas dari Rumah Dinas, Fokus Bisnis Otomotif dan Pariwisata Usai Tak Lagi Jadi Menteri
Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, juga mengenang perjalanan kariernya di dunia jurnalis.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa dia telah mulai berkemas untuk pindah dari rumah dinas menteri yang terletak di kawasan Widya Chandra.
Meskipun ada isu bahwa dia akan kembali menjabat di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Anas menegaskan langkahnya untuk meninggalkan rumah dinas tersebut sudah dimulai.
- Jadi Jujugan Wisatawan saat Libur Nataru, Wamenpar Tinjau Kesiapan Bandara Banyuwangi
- Berdayakan Pasien ODGJ, Usaha Rumahan Kue Kacang di Banyuwangi Beromset Ratusan Juta
- Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
- Teguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
"Saya sudah berkemas kadang nginep di rumah Wichan kadang di luar Wichan," kata Anas kepada media, Jakarta, Kamis (10/10).
Setelah masa jabatannya berakhir, Anas akan kembali melanjutkan bisnis yang telah dibangunnya di berbagai sektor, termasuk otomotif, agrikultur, dan pariwisata.
"Saya mau lanjut bisnis lagi. Ya ada banyak ada otomotif, agriculture, pariwisata. Ya bisnis ada di sini (Jakarta), dan ada di Banyuwangi," ungkap Anas.
Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, juga mengenang perjalanan kariernya di dunia jurnalis. Dia mengungkapkan ketertarikan terhadap jurnalisme sudah ada sejak masa sekolah menengah atas (SMA).
"Ya dulu kan sambil kuliah. SMA saja sudah sering nulis, saya tuh senang gali ide orang, nulis. Awal-awal kuliah jadi reporter news director waktu itu. Prof Said Aqil baru pulang dari Mekkah itu saya wawancara. Kan teman-teman jadi wartawan senang ketemu orang, gali ide orang," tutur Anas.
Pesan untuk MenPAN-RB Selanjutnya
Dalam kesempatan itu, Anas berharap agar menteri PAN-RB yang akan menjabat di pemerintahan baru dapat melanjutkan perbaikan tata kelola, sumber daya manusia (SDM), serta transformasi manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru saja diselesaikannya.
"Dan menurut saya yang paling di depan mata adalah transformasi digital untuk administrasi pemerintahan karena itu mendesak, karena kalau enggak nanti biaya-nya tinggi, jumlah orang nambah, kantor nambah, sementara tren perusahaan swasta ngurangi orang, ngurangi kantor pekerjaan lebih cepat. Dan ini sudah di depan mata karena tracknya sudah mulai kelihatan," jelas dia.
Dia juga menambahkan jika transformasi digital ini berjalan dengan baik, salah satu program 100 hari yang dapat dirasakan publik adalah digitalisasi administrasi.
"Kalau itu jalan mungkin program 100 hari yang bisa dirasakan publik salah satunya dalah tranformasi digitalisasi. Contohnya apa mengubah KTP nggak perlu datang ke kelurahan, cukup pakai ini (handphone) kira-kira gitu," pungkas dia.