Bahas devisa ekspor, pemerintah bakal kumpulkan pengusaha
Menko Darmin mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) berencana mengumpulkan seluruh pengusaha batu bara dan kelapa sawit untuk membahas mengenai ajakan Presiden Joko Widodo untuk membawa hasil devisa ekspor ke dalam negeri.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) berencana mengumpulkan seluruh pengusaha batu bara dan kelapa sawit untuk membahas mengenai ajakan Presiden Joko Widodo untuk membawa hasil devisa ekspor ke dalam negeri.
"Hal lain yang dibicarakan adalah ada usulan supaya kami dengan BI itu akan bicara dengan pengusaha batu bara, kelapa sawit lanjutan dari yang dibicarakan di Bogor kemarin," ujar Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (27/7).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Adapun tujuan menarik devisa ekspor ke dalam negeri untuk mengefektifkan pemasukan devisa ekspor ke kas negara. Mengingat saat ini, kondisi nilai tukar masih belum stabil sehingga dibutuhkan penguatan terhadap cadangan devisa dalam negeri.
Dalam pertemuan nantinya, pemerintah akan berdiskusi mengenai kesulitan pengusaha membawa devisanya ke dalam negeri. Termasuk soal isu kewajiban menaruh dana di perbankan luar negeri ketika melakukan peminjaman.
"Bisa jadi alasannya mereka itu kewajiban dari bank tempat mereka meminjam. Ya kan. Sehingga harus buka rekening di sana tapi kan bisa dipasangkan oleh cabang cabang itu disini seperti itu," jelas Menko Darmin.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi masih ada sekitar 15 persen devisa ekspor yang belum kembali ke Indonesia. Alasan dana tersebut belum kembali salah satunya karena adanya peminjaman dana yang dilakukan pengusaha di luar negeri.
"Dari 100 persen ekspor hanya 85 persen yang masuk kembali, tapi belum semua juga mengkonversi jadi Rupiah. Macam-macam penyebabnya, ada yang minjem ke bank di luar lalu disyaratkan dananya ditaruh di sana," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (27/7).
Selain untuk peminjaman dana, devisa ekspor belum kembali seluruhnya karena adanya peraturan pembukaan rekening dari negara tujuan. Namun, para eksportir umumnya mengakali dengan mencari perbankan dalam negeri yang membuka cabang diluar agar dana tetap bisa terhitung di Indonesia.
"Ada juga yang minjem ke bank di luar wajib buka rekening di sana. Tapi ada juga yang mereka mencari bank diluar yang punya cabang di Indonesia. Sehingga kalau begitu kan dua-duanya syarat bisa terpenuhi," ujarnya.
Baca juga:
Atasi pelebaran defisit, Indonesia diimbau contoh Thailand
Jokowi panggil menteri-menteri bahas pencabutan DMO batu bara
Ini sanksi jika PNBP tidak dilaporkan dengan benar
Jokowi ingin devisa hasil ekspor masuk ke dalam negeri, ini jawaban BI
BI catat bunga kredit hingga deposito mulai naik