Tak Main-Main, Masyarakat Indonesia Kerja di Luar Negeri Sumbang Devisa Rp230 Triliun Sepanjang 2023
Nilai sumbangan PMI tersebut bekisar 10 persen dari total cadangan devisa Indonesia.
Sumbangan devisa dari PMI tersebut menduduki peringkat kedua setelah ekspor migas.
Tak Main-Main, Masyarakat Indonesia Kerja di Luar Negeri Sumbang Devisa Rp230 Triliun Sepanjang 2023
Tak Main-Main, Masyarakat Indonesia Kerja di Luar Negeri Sumbang Devisa Rp230 Triliun Sepanjang 2023
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mencatat sumbangan devisa dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai USD 14,2 miliar di sepanjang 2023. Nilai ini setara Rp230,6 triliun dengan asumsi kurs Rp16.243.
"Tidak lengkap jika tidak ada data mengenai devisa dari para pekerja migran karena jumlahnya sangat besar. Kalau di dalam data BI USD 14,2 miliar," kata Juda Agung dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Bank Indonesia dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Jumat (31/5).
Juda menyebut, sumbangan devisa dari PMI tersebut menduduki peringkat kedua setelah ekspor migas. Nilai sumbangan PMI tersebut bekisar 10 persen dari total cadangan devisa Indonesia.
"Jadi, ekspor migas kemudian devisa yang diperoleh dari kawan-kawan kita para pekerja migran. Jadi, memang sumbangannya perannya sangat signifikan dalam perekonomian kita," tegasnya.
Atas kontribusi tersebut, Bank Indonesia bersama BP2MI berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan para PMI.
Melalui kerja sama ini diharapkan kontribusi PMI terhadap perekonomian negara akan semakin meningkat.
"Jadi memang sumbangannya perannya sangat signifikan dalam perekonomian kita, bukan saja pada keluarga mereka, pada akhirnya juga kepada pertumbuhan ekonomi pada cadangan devisa," tegasnya.
Diketahui, angka remitansi dalam bentuk devisa atau uang yang masuk ke keluarga di Tulungagung, Jawa Timur, yang tercatat sebanyak Rp2 triliun setiap tahun dari para PMI.
"PMI menyumbang devisa Tulungagung sebanyak Rp2 triliun tiap tahun," kata Kepala Disnakertrans Tulungagung, Agus Santoso di Tulungagung, dilansir dari Antara, Sabtu (30/9).
Selain gaji tinggi dan kurs mata uang asing yang dikirim memiliki nilai tukar besar dibanding rupiah, nilai devisa tinggi juga dipengaruhi jumlah PMI dari daerah itu yang banyak.
Beberapa desa di Tulungagung bahkan dikenal sebagai kantong PMI. Disnakertrans mencatat, jumlah PMI yang terdaftar resmi ada 19 ribu orang. Di mana dalam setiap tahun terdapat 6.000 warga Tulungagung yang berangkat ke luar negeri menjadi PMI.