Bakal IPO, Boston Furniture Tawarkan 400 Juta Lembar Saham Baru
PT Boston Furniture Industries akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 22 Juni 2020, dengan menawarkan 400 juta lembar atau sekitar 24,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp80 hingga Rp120.
PT Boston Furniture Industries akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 22 Juni 2020, dengan menawarkan 400 juta lembar atau sekitar 24,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp80 hingga Rp120 dengan kisaran dana yang bisa terhimpun dari masyarakat adalah senilai Rp32-48 miliar.
Selain saham, PT Boston Furniture Industries Tbk juga akan memberikan waran secara cuma-cuma, di mana setiap 1 saham baru akan mendapatkan 1 waran. Dalam rangka proses IPO ini PT Boston Furniture Industries Tbk telah menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Direktur Utama PT Boston Furniture Industries, Hardy Satya mengatakan, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah saat yang tepat untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih baik. Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, maka keinginan untuk membuat tempat tinggal lebih baik turut meningkat.
"Kami dapat meyakinkan calon konsumen kami untuk membeli produk-produk kami di mana produk kami tersebut merupakan produk yang nyaman, indah, yang dapat membuat hunian menjadi jauh lebih baik. Sebelum pandemi ini, orang tidak menghabiskan banyak waktu di rumah, namun sekarang mereka tidak punya pilihan dan perlahan-lahan, jika kami terus mensosialisasikan ini, maka orang akhirnya akan mengerti bahwa tinggal di rumah ini akan menjadi suatu gaya hidup yang baru," kata Hardy melalui keterangan resminya, Kamis (28/5).
Dana yang didapatkan dari IPO, rencananya akan digunakan untuk belanja modal serta mendanai modal kerja yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi dan pertumbuhan perusahaan. Ke depannya, Boston Furniture berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan efisiensi produksi serta melakukan inovasi secara terus menerus pada produk furnitur yang dihasilkan.
Baca juga:
Hingga April 2020, 26 Perusahaan Sudah Melantai di Bursa Saham
Pemerintah Turunkan Tarif PPh Badan dan Perusahaan Go Public
Pemerintah Target 5 Unit Bisnis Koperasi Melantai di Bursa Saham Tahun ini
Erick Thohir Dorong BUMN IPO dan Buyback Saham
Anak Usaha Jasa Marga Siap Melantai di Bursa Saham
Bos BKPM Ungkap Alasan Minimnya Minat Perusahaan Melantai di Bursa Saham Indonesia