Bandara Ibu Kota Baru Ditarget Mampu Tampung 20 Juta Penumpang per Tahun
Sebelumnya, Bandara APT Pranoto Samarinda hanya mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahunnya. Bandara tersebut pun hanya dilengkapi panjang runway 2.250 meter.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa berkunjung ke Samarinda yang menjadi salah satu kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Kunjungan ini dalam rangka pengembangan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto seperti pembangunan taxiway dan rekonstruksi runway yang didanai menggunakan Surat Berharga Syariah Negara.
"Pengembangan Bandara APT Pranoto Samarinda adalah bagian dari pembangunan konektivitas terpadu untuk mendukung IKN. Pengembangan ini merupakan integrasi tiga kota yaitu Balikpapan, Samarinda, dan IKN kelak. Pengembangan bandara ini akan disesuaikan dengan indikasi kapasitas ultimate hingga 20 juta penumpang tiap tahunnya," ujar Menteri Suharso dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (23/4).
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang ikut mengantar Abe ke bandara? Abe pergi ke bandara ditemani oleh keluarga dan sahabat-sahabatnya. Melly dan Anto juga ikut ke bandara untuk mengantar anak mereka yang kedua.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Sebelumnya, Bandara APT Pranoto Samarinda hanya mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahunnya. Bandara tersebut pun hanya dilengkapi panjang runway 2.250 meter.
Dari Samarinda, Menteri Suharso melaju ke Penajam Paser Utara untuk mengunjungi Bandara Sepaku Semoi yang membendung Sungai Tengin dan akan berperan sebagai penyuplai air baku untuk IKN (kapasitas 0,5 m3/detik) dan Balikpapan (kapasitas 2 m3/detik).
Selain bendungan, infrastruktur pendukung lain yang menjadi fokus tinjauan Kementerian PPN/Bappenas adalah Pelabuhan Kariangau Balikpapan yang menjadi simpul penting dari sisi logistik penunjang IKN. Saat ini, terdapat lima terminal dengan total kapasitas 2,1 juta ton dan 630 ribu TEUs (twenty foot equivalent unit) peti kemas tiap tahunnya.
"Kapasitas kargo di terminal ini bisa mencapai 300 ribu TEUs tiap tahunnya. Bahkan realisasi arus peti kemasnya meningkat sejak tahun 2015," ujar Menteri Suharso.
Kaltim Kariangau Terminal Jadi Pelabuhan Logistik
Pengembangan Kaltim Kariangau Terminal akan selaras dengan pembangunan IKN dan Integrasi Tiga Kota yaitu Samarinda-Balikpapan-IKN, menjadi kawasan industri terpadu. "IKN tidak bisa berdiri sendiri, Bappenas mengibaratkan ibu kota ini, otaknya ada di IKN, hatinya di Samarinda, dan ototnya di Balikpapan,” jelas Menteri Suharso.
Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis IKN juga merekomendasikan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) menjadi pelabuhan logistik utama bahan baku konstruksi pembangunan IKN. Pada 2015, arus peti kemas di KKT tercatat sebesar 171.275, kemudian meningkat menjadi 206.652 TEUs pada 2019.
Ke depannya, KKT akan terus dikembangkan secara bertahap hingga dapat mendukung kapasitas ultimate Pelabuhan Balikpapan, mencapai 3,5 juta TEUs. Selain itu, KKT juga dikembangkan sesuai standar untuk menjadi Jaringan Pelabuhan Utama yang dapat menampung kapal dengan ukuran 2.500 TEUs.
(mdk/idr)