Kisah Rel Kereta Api yang Tembus ke Rumah Warga di Tengah Kota Bandung, Dulu Dilewati Kereta Menuju Ciwidey
Sisa-sisa relnya tembus ke rumah-rumah warga. Katanya, rel ini berasal dari Ciwidey.
Sisa-sisa relnya tembus ke rumah-rumah warga. Katanya, rel ini berasal dari Ciwidey.
Kisah Rel Kereta Api yang Tembus ke Rumah Warga di Tengah Kota Bandung, Dulu Dilewati Kereta Menuju Ciwidey
Di kawasan permukiman padat penduduk, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat sisa rel kereta api yang tembus ke rumah-rumah warga.
Rel itu tampak membentang di sepanjang Gang Maleer Utara sampai Cibangkong Lor. Terlihat besi sisa jalur kereta api yang menyembul di antara pondasi rumah warga dan pekarangan tempat tinggal.
-
Mengapa rel kereta api digunakan untuk menopang bangunan rumah? Tampak dari samping, tiang penyangga bangunan itu diberikan besi dari rel agar bangunan itu bisa berdiri lebih kokoh.
-
Mengapa kereta api dibangun di Padang Panjang? Di Sumatera Barat, wacana pembangunan rel kereta api oleh kolonial Belanda digunakan untuk distribusi kopi dari daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, hingga Pasaman menuju ke pusat kota yaitu Padang.
-
Apa itu kereta api wisata? Kereta api wisata bisa menjadi pilihan rekreasi menarik untuk dicoba.
-
Bagaimana rel kereta api di Padang Panjang rusak? Gempa ini juga membuat fasilitas sarana dan prasarana kereta api di Padang Panjang mengalami kerusakan. Dan beberapa ruas rel juga sempat mengalami kerusakan karena tanah longsor.
-
Apa yang terkenal dari Kota Bandung? Tentu semua orang sudah tahu kalau alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat. Berkat Saung Angklung Udjo, alat musik angklung jadi terkenal hingga ke mancanegara.
-
Di mana kereta api di Surabaya mengungsikan orang? Di Stasiun Pasar Turi disiapkan kereta tujuan Lamongan. Sedang di Stasiun Surabaya Kota, disediakan kereta api jurusan Tarik-Mojokerto dan Sidoarjo-Bangil.
Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Dahulu jalur tersebut difungsikan sebagai lalu lintas hasil perkebunan dari dataran tinggi Bandung.
“Ini relnya sudah tidak dipakai (tidak aktif),” kata seorang warga di kanal YouTube Walking Stories, seperti dikutip Merdeka, Rabu (27/3).
(Gambar: Youtube Walking Stories)
Dari Ciwidey, Soreang hingga Banjaran
Menurut warga setempat yang diwawancara oleh kanal YouTube seputar gang-gang di Kota Bandung itu, rel ini dulunya difungsikan menuju dataran tinggi Bandung.
Rutenya sendiri di antaranya Kota Bandung, Ciwidey, Soreang hingga Banjaran. Saat ini, kondisi rel sebagian besar sudah terkubur bangunan dan tanah di sana.
“Dulunya ini ke Ciwidey, Soreang sampai Banjaran, saya kurang tahu terakhir aktif kapan,” tambah warga yang ditanyai sekilas itu.
Terakhir Difungsikan Tahun 1980
Disebutkan jika rel ini terakhir digunakan pada tahun 1980-an. Pada tahun itu, lalu lintas kereta sudah sangat sepi.
Kala itu hanya kereta-kereta tertentu yang melintas, salah satunya pembawa kendaraan tank baja. Setelahnya rel sudah tidak aktif dan perlahan dijadikan bangunan tempat tinggal oleh warga.
“Dulu waktu tahun 1980-an masih dipakai ini, tapi untuk ngangkut tank baja ke Surabaya,” kata warga tersebut.
Diduga Jejak Kejayaan Kereta Api Kota Bandung
Dari catatan sejarah, rel yang melintang hingga melintasi sungai di permukiman padat Kota Bandung ini diduga sisa jejak kejayaan sistem perkeretaapian di kota Bandung zaman Hindia Belanda.
Kala itu, kawasan dataran tinggi Bandung merupakan salah satu sumber pemasukan utama pemerintah kolonial melalui hasil kopi, teh dan kina.
Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel. Ini untuk mengurangi ongkos kirim dari yang sebelumnya menggunakan sistem transportasi pedati tradisional.
Diresmikan Tahun 1921
Berdasarkan arsip juga disebutkan jika mulanya jalur tersebut dibuka pada 13 Februari 1921 oleh Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch–Indië (SS en T)— (Perusahaan Jalur Kereta Api Negara dan Jalur Trem di Hindia Belanda).
Jalur kereta api ini terdiri atas segmen Bandung–Kopo (Soreang) dilanjut menuju Ciwidey dan dibuatkan pula jalur cabang dari Dayeuhkolot menuju Majalaya.
Saat ini tanah permukiman yang dilalui rel tersebut dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sempat muncul wacana jika jalur tersebut akan direaktivasi. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan.
(Gambar: Wikipedia)