Permukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya
"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."

"Kami satu - satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."

Permukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya
Sampah jadi masalah kompleks yang terjadi di banyak daerah, termasuk Kota Bandung. Namun salah satu desa di tengah kota kembang itu berhasil menaklukannya. Bahkan dalam sehari, Kelurahan Rancabolang di Kecamatan Gedebage itu bisa mengelola hingga dua ton per hari.
Selama empat tahun ini, kawasan itu mengklaim telah mengelola sampah secara paripurna. Selama itu, sudah tidak terjadi lagi adanya penumpukan sampah khususnya organik.
Mereka pun membagikan kisahnya mengurai sampah dengan jumlah yang besar memakai media maggot. Berikut selengkapnya.

Maggot Jadi Kunci
Disampaikan Lurah Rancabolang, Ahmad Nurhasan, selama empat tahun terakhir wilayahnya memang terbebas dari tumpukan sampah oraganik.
(Gambar: bandung.go.id)
Senjata utama untuk mengatasi hal itu dengan cara membudidayakan maggot untuk pengentasan sampah khususnya organik. Maggot-maggot itu memakan sampah-sampah sehingga tidak meninggalkan sisa.
"Pengelolaan sampah di Kelurahan Rancabolang mendekati paripurna. Dengan maggot, tapi kita sudah 4 tahun lebih awal (melaksanakan)," terangnya, mengutip situs Pemkot Bandung.
Atasi Sampah Dapur Ratusan Kilogram Per Hari
Menurutnya, sejak 22 November 2019, wilayahnya telah merintis pembudidayaan maggot. Walau masih terkendala alat yang terbatas, namun pihaknya sudah mampu mengentaskan sampah dapur sebanyak 200-300 kilogram per hari.
Setahun kemudian, tepatnya Juni 2020, Kelurahan Rancabolang juga mendapat bantuan CSR PT Pertamina guna pengembangan maggot. Dari sana, pengelolaan sampah jadi kian maksimal.
"Tahun 2020 kita dapat CSR dari PT. Pertamina sebesar Rp50 juta, untuk pengembangan maggotisasi. Kita diberikan alat, seperti boks dan sebagainya. Dari bantuan tersebut kita meningkat pengeloaan sampahnya menjadi 500-600 kg per hari," ungkap Ahmad.

Tetap Tenang saat Bandung Darurat Sampah
Ketika Kota Bandung menerapkan kondisi darurat sampah, wilayah Rancabolang menjadi salah satu yang tidak kewalahan.
Pasalnya, pihak kelurahan langsung bergerak dengan mengedarkan surat kepada seluruh Ketua RT untuk memilah sampah dari rumah. Upaya sosialisasi juga dijalankan mulai dari kelompok majelis taklim sampai rumah ke rumah.
"Kita sosialisasi dengan masif, sampai kelompok, majelis taklim, RT, RW, masjid, saat awal tahun juga ada rembug warga, obrolan 'door to door', kita selipkan ini," kata dia.
Maggot Mampu Urai Sampah dan Ramah Lingkungan
Maggot disebut mampu mengurai sampah dan mudah dibudidayakan. Maggot juga sangat ramah lingkungan.
"Maggot itu paling ramah lingkungan, dari maggot itu tidak ada yang terbuang sia - sia. Dari fresh maggot, kita panen 75-80 kg per hari," kata dia.
Jika ditotal, sebanyak dua ton sampah dapur bisa terkelola maksimal melalui maggot. Namun saat ini produksi sampah di wilayahnya hanya sekitar 900 kg sampai 1,3 ton per hari.
"Untuk menambahnya, kita ambil limbah sayur dan buah di Pasar Induk Gedebage. Per minggu itu 700 kg- 1 ton sampah sayur dan buah untuk menutupi itu," ungkapnya.
Jadi Satu-Satunya Tempat Bebas Sampah di Bandung
Karena berhasilnya budi daya maggot di wilayahnya, membuat Kelurahan Rancabolang jadi satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang seluruh RT-nya bebas sampah pada Januari 2024 lalu.
"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW KBS. Sehingga dalam waktu dekat, kita akan diresmikan kawasan pertama KBS," tuturnya.

Selain itu, maggot yang dikembangkan mampu memancing potensi lainnya yakni budi daya ternak di kelurahan tersebut.
"Kita ada ternak ayam, lele dan bebek. Kita jadikan maggot sebagai pakan ayam, lele, dan bebek. Dengan maggot tiap hari, lele dalam usia 2 bulan bisa panen. Bahkan 2,5 bulan itu 1 kg isinya 5 ekor," tambahnya.