Bangun kilang, Pertamina gelontoran Rp 553 T hingga 2023
Pembangunan kilang minyak sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan saat ini Pertamina sedang menggarap percepatan pembangunan kilang minyak sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hingga 2023, Pertamina bakal menghabiskan dana mencapai USD 40 miliar atau setara Rp 553 triliun.
"Kami tadi juga laporkan bahwa yang RDMP (Refining Development Masterplan Program) Cilacap sudah ditandatangani awalnya, kemudian nanti yang di Balikpapan segara setelah akhir Desember ini kita minta ditandatangani awalnya," jelas Dwi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/12).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kapan Pertamina mulai mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik? Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
Dwi menjelaskan ada 4 lokasi kilang RDMP atau peningkatan kapasitas dan 2 lokasi kilang baru. Untuk kilang yang ditingkatkan kapasitasnya yakni di Cilacap dengan alokasi dana sekitar USD 5,5 miliar, Balikpapan sekitar USD 5,5 miliar, Balongan dan Dumai masing-masing sekitar USD 4-4,5 miliar. Untuk kilang baru di Bontang dan Tuban diperkirakan membutuhkan dana pembangunan mencapai USD 10 miliar untuk masing-masing lokasi.
"Mengenai yang untuk kilang baru yang di Tuban Insyaallah kita akan siap memperoleh partnernya di akhir Januari. Sehingga kita harapkan seluruh RDMP Bapak Presiden tadi mengharapkan seluruh RDMP yang 4 RDMP dan kemudian 2 kilang baru bisa betul-betul jalan, jelas Dwi.
Dengan peningkatan kapasitas ini, maka kapasitas produksi minyak Pertamina akan bertambah menjadi 2 juta barel per hari. Rinciannya,kapasitas 4 kilang RDMP meningkat dari 800.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari, dan untuk kilang baru masing-masing bisa menghasilkan 600.000 barel per hari.
"(Pembiayaan?) Nanti yang RDMP dan kilang baru yang Tuban itu adalah joint venture antara Pertamina dengan mitra dan itu kira-kira equity di 30-40 persen, sedangkan 60 persen kita akan pinjam," jelas Dwi.
Sedangkan untuk kilang baru di Bontang, Pertamina bakal bekerja sama dengan investor asing. Dwi mengklaim, investor yang berminat untuk menggarap pembangunan kilang baru di Bontang ini sudah cukup banyak.
"Sekarang masih dalam proses, kita targetkan Februari sudah bisa dapat. (Peminat) Sudah, peminatnya cukup banyak, seperti mostly asing, Saudi Arabia (Saudi Aramco), Kuwait, kemudian Rusia kemudian ada Jepang," tutur Dwi.
Pertamina menargetkan semua proyek kilang tersebut rampung pada kisaran tahun 2022 hingga 2023.
Baca juga:
4 Hari tak dapat pasokan BBM, SPBU ini rugi Rp 25 juta
RS Pertamina adakan operasi katarak gratis untuk ratusan pasien
Pemerintah bakal bolehkan swasta bangun kilang migas
Selain Premium, stok Pertamax juga kosong