Bank Mega Cetak Laba Rp747 Miliar di Kuartal I-2021
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 17,8 persen (yoy) menjadi Rp1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp989 miliar.
PT Bank Mega Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp747 miliar pada kuartal I-2021. Angka ini tumbuh 11,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp669 miliar.
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang naik sebesar 17,8 persen (yoy) menjadi Rp1,2 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp989 miliar.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Siapa yang menyatakan bahwa bank-bank di Indonesia menikmati peningkatan Tier 1 Capital? Dalam rilisnya, Editor The Banker Kimberley Long mengungkapkan saat ini bank-bank di Indonesia sedang menikmati periode peningkatan Tier 1 Capital, yang didukung oleh periode pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kondisi yang stabil.
-
Mengapa keberadaan bank pemerintah penting dalam perekonomian nasional? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
"Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh keberhasilan kami dalam menurunkan biaya operasional sebesar 22,6 persen year on year menjadi Rp686 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp887 miliar," ujar Kostaman di Jakarta, Jumat (7/5).
Pada Maret 2021, total aset Bank Mega turun sebesar 0,5 persen (year to date/ytd) menjadi Rp111,6 triliun dari posisi akhir 2020 sebesar Rp112,2 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) turun sebesar 0,9 persen (ytd) menjadi Rp78,5 triliun dari posisi akhir 2020 sebesar Rp79,2 triliun.
Secara komposisi rasio dana murah atau CASA Bank Mega pada Maret 2021 membaik menjadi 31 persen dibandingkan akhir 2020 sebesar 28 persen. Membaiknya rasio CASA tersebut ditopang oleh giro yang tumbuh sebesar 25,6 persen (ytd) menjadi Rp10,7 triliun triliun pada Maret 2021 dari posisi akhir 2020 sebesar Rp8,5 triliun.
Sementara penyaluran kredit tumbuh sebesar 1,6 persen menjadi Rp49,3 triliun dari posisi 2020 sebesar Rp48,5 triliun, ditopang kredit korporasi yang tumbuh 3,7 persen menjadi Rp27,2 triliun pada Maret 2021.
Kostaman menambahkan, keberhasilan inovasi digital dan otomasi mendorong membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 62,17 persen pada Maret 2021 atau membaik dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 69,71 persen.
Rasio Modal
Selain itu tercatat perbaikan rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 26,6 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,7 persen. Kredit bermasalah atau NPL membaik Maret 2021 menjadi 1,3 dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,55 persen.
Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB), lanjut Kostaman, pada 2021 Bank Mega tetap optimistis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya meskipun tahun ini masih penuh tantangan akibat pandemi Covid-19.
Laba bersih perseroan tahun ini ditargetkan mencapai Rp3,5 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan 2020. Pertumbuhan kredit ditargetkan sebesar 10 persen atau menjadi Rp53,1 triliun
Sementara itu, pertumbuhan DPK ditargetkan sebesar 8 persen atau menjadi Rp85,5 triliun. Sedangkan aset Bank Mega ditargetkan mencapai Rp118,7 triliun pada akhir 2021 atau meningkat 6 persen dibandingkan 2020.
"Untuk mencapai tujuan tersebut, maka langkah-langkah strategis yang akan ditempuh antara lain adalah bersinergi dengan perusahaan-perusahaan dalam CT Corpora untuk meningkatkan volume usaha dan menciptakan peluang usaha baru," ujar Kostaman.
Selain itu emiten berkode saham MEGA itu akan memanfaatkan ekosistem dan sinergi tepat guna dalam menciptakan produk dan layanan baru yang memberikan keuntungan bagi nasabah dan bank. Transformasi teknologi informasi juga dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis ritel dan perbankan digital, mitigasi risiko operasional, serta efisiensi biaya operasional.
(mdk/idr)