Bank Perketat Pencairan Kredit, Perekonomian Amerika Serikat Terancam Ambruk
Survei yang dilakukan The Fed menyatakan, persyaratan semakin sulit untuk pinjaman komersial dan industri. Termasuk untuk banyak instrumen utang rumah tangga seperti hipotek, kredit ekuitas rumah dan kartu kredit.
Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed melaporkan bank-bank makin memperketat pencairan kredit, baik untuk kalangan rumah tangga maupun bisnis. Hal ini dipicu gejolak yang terjadi di lembaga menengah mereka.
"Bank memperketat standar di semua kategori pinjaman," kata laporan itu, dikutip dari CNBC, Jakarta, Kamis (25/5).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Mengapa keberadaan bank pemerintah penting dalam perekonomian nasional? Bank pemerintah, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan bank BUMN, adalah salah satu pilar utama dalam sistem keuangan suatu negara, memainkan peran yang krusial dalam mendukung stabilitas ekonomi dan pembangunan nasional.
-
Kenapa penting untuk membuat anggaran yang ketat dalam menghadapi potensi krisis ekonomi? Mulailah dengan membuat anggaran yang sangat rinci untuk memantau pendapatan dan pengeluaran secara teratur. Identifikasi area di mana Anda dapat mengurangi biaya, seperti langganan yang tidak perlu atau pengeluaran makan di luar.
-
Siapa yang dikabarkan mengalami kesulitan keuangan? Meskipun kabar suami Zaskia Gotik yang sedang mengalami kesulitan keuangan, rumah tangga mereka dengan Sirajuddin semakin harmonis.
-
Bagaimana BRI menjaga kualitas kreditnya di tengah kondisi ekonomi pasca pandemi? Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
Survei yang dilakukan The Fed menyatakan, persyaratan semakin sulit untuk pinjaman komersial dan industri. Termasuk untuk banyak instrumen utang rumah tangga seperti hipotek, kredit ekuitas rumah dan kartu kredit.
Kondisi ini pun diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan. Sebagian besar terjadi karena berkurangnya harapan terhadap pertumbuhan ekonomi serta kekhawatiran atas arus keluar simpanan dan berkurangnya toleransi risiko.
Responden dalam survei yang dilakukan The Fed memberikan pandangan yang cukup suram tentang perkiraan yang akan terjadi di masa depan.
Bank-bank paling sering mengutip perkiraan penurunan kualitas kredit dari portofolio pinjaman mereka dan nilai agunan pelanggan dan penurunan toleransi risiko. Kemudian kekhawatiran tentang biaya pendanaan bank, posisi likuiditas bank, dan arus keluar simpanan sebagai alasan untuk mengharapkan pengetatan pinjaman standar selama sisa tahun 2023.
Pada saat yang sama, survei menunjukkan permintaan melemah di sebagian besar kategori. Secara khusus, laporan tersebut menunjukkan standar yang lebih ketat dan permintaan yang lebih lemah untuk pinjaman komersial dan industri.
Padahal ini merupakan penentu penting bagi pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut pun terlihat di semua ukuran bisnis. Begitu juga dengan kategori real estat komersial menunjukkan kondisi yang sama.
Terkait hal tersebut, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pengetatan pinjaman yang dilakukan bank merupakan bagian dari penyesuaian dari kebijakan moneter yang ada. Meski begitu, dia meyakini, The Fed akan mengambil kebijakan yang tepat meskipun berpotensi membuat ekonomi melambat.
"The Fed menyadari bahwa pengetatan kondisi kredit adalah sesuatu yang akan cenderung memperlambat perekonomian. Dan saya yakin mereka mempertimbangkan hal ini dalam memutuskan kebijakan yang tepat," kata Yellen.
Survei itu diawasi dengan ketat di Wall Street untuk mengukur dampak dari masalah di industri perbankan yang meningkat pesat pada awal Maret. Saat itulah regulator menutup Bank Silicon Valley dan Signature Bank setelah kehabisan simpanan yang didorong oleh hilangnya kepercayaan bahwa lembaga tersebut akan memiliki likuiditas untuk memenuhi kewajiban mereka.
Sejak itu, JPMorgan telah mengambil alih First Republic Bank menyusul masalah serupa di perusahaan itu, dan UBS membeli saingannya Credit Suisse setelah yang terakhir perlu diselamatkan. Bahkan dengan masalah perbankan, bank sentral pekan lalu memutuskan untuk menaikkan suku bunga untuk ke-10 kalinya sejak Maret 2022.
Pembuat kebijakan telah melihat laporan SLOOS sebelum pertemuan mereka berakhir Rabu, dan Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kondisinya hampir seperti yang diharapkan mengingat apa yang terjadi. telah terjadi di sektor tersebut.
"SLOOS secara luas konsisten ketika Anda melihatnya dengan cara kami dan orang lain memikirkan situasi dan apa yang kami lihat dari sumber lain," kata Powell kepada wartawan.
"Data perbankan akan menunjukkan bahwa pinjaman terus tumbuh, tetapi kecepatannya benar-benar melambat sejak paruh kedua tahun lalu."
Pada pertemuan bulan Maret, para ekonom The Fed memperingatkan bahwa resesi yang dangkal kemungkinan terjadi di akhir tahun karena standar pengetatan akibat masalah perbankan.
(mdk/idr)