Bantu Karyawan Indofarma Tuntut Pembayaran Gaji, Wamenaker: Saya Bukan Malaikat, tapi Saya Siap Diajak Berjuang
Wamenaker Noel juga mendesak agar perusahaan BUMN tersebut tidak melakukan PHK secara sepihak.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia Farma Tbk (Indofarma Tbk) untuk memperjuangkan haknya yang belum dibayarkan.
Hal itu disampaikan mantan Aktivis 1998 ini merespons pertanyaan beberapa karyawan Indofarma, yang mengaku telah sekian lama tidak digaji penuh.
"Saya bukan malaikat. Tetapi kalau kawan-kawan mengajak saya berjuang, ayo kita bersama-sama. Mau berjuang ke mana, ayo. Jangan ragu. Yang penting jangan merusak," kata Noel di hadapan ratusan karyawan Indofarma, di kawasan Cibitung, Bekasi, Jumat (22/11).
Selain menuntut Indofarma membayarkan gaji karyawan, Wamenaker Noel juga mendesak agar perusahaan BUMN tersebut tidak melakukan PHK secara sepihak.
"Jika kita bisa menjembatani masalah Sritex, maka seharusnya juga bisa menyelesaikan masalah Indofarma. Oleh karena itu mari kita berjuang bersama-sama," beber dia
Dalam pertemuan antara karyawan dan segenap manajemen dengan Wamenaker, acara bukan dimulai dengan sambutan-sambutan. Tetapi langsung masuk ke pokok acara, yaitu kesempatan karyawan menyampaikan keluhan.
Kata Ketua Serikat Pekerja
Ketua Serikat Pekerja Indofarma Meida Wati, mengatakan, pihaknya berharap agar tunggakan-tunggakan gaji karyawan hendaknya segera diselesaikan. Kemudian, Wamenaker diminta memberi perlindungan agar jangan sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Seorang karyawan Indofarma lainnya mengatakan, sudah bosan dengan janji-janji manis. Menurutnya, dirinya sebagai karyawan sudah sering dikecewakan oleh janji manis Indofarma.
Diketahui, PT Indofarma Tbk yang berdiri mulai 11 Juli 1918, sebagai pabrik salep dan kasa pembalut di kawasan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (yang kini disebut RS Cipto Mangunkusumo), menghadapi masalah likuiditas dan hukum. Anak perusahaan Indofarma, yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM), juga mengalami hal yang sama.
Akibatnya, Indofarma menunggak gaji sedikitnya Rp 95 miliar. Sementara itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut proses pembayaran gaji karyawan Indofarma akan dilakukan secara bertahap.
"Untuk membayar gaji pegawai, secara bertahap pemerintah akan menjual aset," kata pria yang akrab disapa Tiko tersebut.