Bantu RI jadi lumbung pangan dunia, Jhonlin Batu Mandiri investasi Rp 2,2 T
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, H Muhamad Nasir mengatakan, investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi.
PT Jhonlin Batu Mandiri menyiapkan dana Rp 2,2 triliun untuk investasi di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Penanaman modal dalam negeri ini sekaligus mendukung program Kementerian Pertanian yang ingin menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, H Muhamad Nasir mengatakan, investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Apa yang menjadi fokus Kementan dalam upaya mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, peningkatan produksi wajib dilakukan agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor yang merugikan jutaan nasib petani Indonesia. Sebaliknya, dia berharap Indonesia mampu mencapai swasembada yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan dan Polri berkolaborasi untuk mendukung swasembada pangan? Kapolri menambahkan bahwa pihaknya siap mem backup dan mendukung berbagai kegiatan Kementan melalui pengerahan para Kapolda, Kapolres hingga anggota babinkamtibmas yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami memiliki Personil-personil yang bisa digunakan seperti Kapolda dan Gubernur, Kapolres bersama Bupati dan ada babinkamtibmas maupun Brimob yang sudah menggarap tanaman jagung. Oleh karena itu, Pak Presiden berpesan kita harus kerja keras betul menghadapi situasi ini agar masalah pangan ini bisa kita pecahkan bersama," katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
"Investasi triliunan rupiah itu bukan hanya pengembangan perkebunan tebu, namun juga pengembangan dalam bidang peternakan sapi, dengan cara menggunakan kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tina Orima, Kabupaten Bombana," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (20/9).
Untuk tahun 2017, target produksi gula tebu Kementerian Pertanian sebesar 2,95 juta ton dan daging sapi 0,64 juta ton karks. Target produksi tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap PDB Pertanian dan diharapkan tumbuh sebesar 3,89 persen.
KPHP Tina Orima ke depannya akan dimanfaatkan untuk pengembangan kebun tebu seluas 20.000 hektare bekerja sama dengan masyarakat. Saat ini masyarakat telah menyiapkan kebun plasma untuk dikembangkan ke dalam kawasan pengembangan kebun tebu tersebut.
"Jadi masyarakat akan dilibatkan bukan hanya pada penyiapan plasma kebun tebu namun juga pada bibit ternaknya," katanya.
Selain di Kabupaten Bombana, peternakan sapi dan kebun tebu juga akan dikembangkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur dan Konawe Selatan sebagai daerah pendukung.
"Diperkirakan tahun 2017 ini, investasi tersebut telah berjalan. Apalagi melihat keseriusan pihak investor dalam melakukan investasi dan juga telah melibatkan beberapa pihak baik dari Pemprov Sultra maupun akademisi Universitas Halu Oleo Kendari.
Direktur PT Jhonlin Batu Mandiri, Maman Gunawan mengatakan, investasi ini guna mendukung program swasembada ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI.
"Kita menggunakan kawasan hutan milik negara lebih kurang 20.000 Ha, berdasarkan persetujuan kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta melakukan perjanjian kerjasama dengan KPH Tina Orima."
Ditambahkannya, PT Jhonlin Batu Mandiri pula akan membantu masyarakat di area perkebunan tebu dan peternakan sapi di Kabupaten Bombana untuk merelokasi peternakan sapi yang berada di kawasan hutan milik negara.
"Kita akan akan merelokasi dan membangun kandang baru bagi peternak sapi di kawasan hutan milik negara ini, dan biaya untuk kawasan baru nantinya beserta kandang sapi yang dibangun akan kami tanggung sepenuhnya sesuai kesepakatan bersama," tegas Maman.
Tidak hanya itu saja, Maman juga menjelaskan, bahwa para peternak sapi yang akan direlokasi ini rencananya akan diberikan penyuluhan dan pendampingan bagaimana cara beternak sapi yang efektif dan memiliki produktivitas tinggi ke depannya, dan program ini akan berjalan secara kontinyu.
Maman berharap, selain dari pemenuhan kebutuhan swasembada stok pangan daging sapi dan industri gula, ke depannya investasi PT Jhonlin Batu Mandiri ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya para petani tebu dan peternak sapi di Kabupaten Bombana.
Baca juga:
Konsumsi susu RI terus naik, diprediksi capai 1,14 juta ton di 2020
Kementan: Indonesia sudah berada di jalur tepat jadi lumbung pangan dunia di 2045
Ombudsman dorong pemerintah bentuk badan pengurus pangan
Menteri Rini dan Mentan Amran duduk bareng tingkatkan kesejahteraan petani
Sindiran menohok Jokowi ke sektor pangan, termasuk lulusan IPB malah kerja di bank