Banyak Hoaks Produk Pro Israel Bikin Pengusaha Rugi, Apindo Bakal Keluarkan Daftarnya
Seruan boikot produk pro Israel membuat pengusaha menjadi rugi karena penjualan menurun.
Seruan boikot produk pro Israel membuat pengusaha menjadi rugi karena penjualan menurun.
Banyak Hoaks Produk Pro Israel Bikin Pengusaha Rugi, Apindo Bakal Keluarkan Daftarnya
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengaku resah dengan banyaknya daftar-daftar produk pro Israel untuk dilakukan tindakan boikot. Dia sangsi dengan keabsahan apakah produk tersebut benar-benar terafiliasi dengan Israel atau tidak.
- Pengusaha Minta Waspada Hoaks Boikot Produk Pro Israel
- Gus Yahya: Gerakan Boikot Produk Pro Israel Penting, Tapi Bukan Jalan Keluar
- Imbas Seruan Boikot Produk Pro Israel, Transaksi Ritel Modern Diprediksi Anjlok Hingga 50 Persen
- Daftar Produk Israel yang Diboikot Warga Dunia, Ada Merek Sepatu Laris di Indonesia
"Jadi prinsipnya kita harus menyadari, informasi-informasi hoaks juga yang keluar ya karena sebenarnya jelas banget posisinya terhadap boikot produk-produk Israel, dia tidak pernah menyebutkan produk-produk apa (yang diboikot)," tegasnya pasca acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Merdeka.com
Menurut dia, saat ini banyak keluar nama-nama brand yang sebenarnya tidak secara resmi terafiliasi atau mendukung pergerakan Israel.
"Malah paling lucunya, produk buatan Indonesia sendiri bisa dianggap sebagai kaitannya dengan produk Israel. Padahal itu enggak ada kaitannya sama sekali," imbuhnya.
Apindo saat ini bakal fokus meluruskan banyak sekali informasi hoaks yang salah kaprah terhadap program boikot produk Israel.
Sebab, dia tidak ingin penurunan angka penjualan produk nantinya bisa berdampak lebih besar terhadap adanya tindakan PHK massal dan lain sebagainya.
"Makanya kita sekarang mau mencari data yang tepat supaya mengetahui masing-masing perusahaan ini yang diklaim mendukung Israel itu betul apa enggak. Kenyataannya yang kami lihat itu sebagian besar adalah produk Indonesia. Jadi ini merugikan kita sendiri gitu," ungkapnya.
Merdeka.com
Menurutnya, embel-embel boikot produk pro Israel seharusnya sudah mendapat lisensi jelas dari otoritas bersangkutan. Oleh karenanya, Apindo kini tengah melakukan riset guna melacak produk mana saja yang benar terafiliasi dengan Israel.
"Kalau ada produk-produk Israel tentu harus diboikot, tapi kenyataannya ternyata yang sekarang yang terdampak itu bukan produk Israel sama sekali, nah itu yang harus diluruskan," pinta dia.
"Makanya sekarang kami akan keluarkan informasi yang tepat gitu, mana sih sebenarnya produk-produk yang seperti ini," pungkas Shinta.
Merdeka.com
Sebelumnya, Seruan boikot produk yang terafiliasi dengan agresi Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaza, turut menjadi perhatian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey mendesak peran aktif dari pemerintah atas gerakan ini.
"Pemerintah harus hadir dalam membaca situasi dan kondisi, perlu ada langkah-langkah adaptif dalam membaca situasi dan kondisi," kata Roy dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/11).
Roy mengatakan, seruan boikot seperti ini berpotensi mengganggu psikologis hak konsumen. Dia mendukung penuh adanya upaya pemerintah yang mendorong langkah damai antara Israel dengan militan Hamas. Sebab, imbuh Rey, bagaimanapun juga perdamaian sudah sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Namun, di satu sisi Rey mengatakan bahwa gejolak yang terjadi di Israel dan Palestina sepatutnya tidak berdampak terhadap konsumen di Indonesia. Bagi Rey, keamanan dan kestabilan harga merupakan hak konsumen.