Gus Yahya: Gerakan Boikot Produk Pro Israel Penting, Tapi Bukan Jalan Keluar
Harus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
Harus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
Gus Yahya: Gerakan Boikot Produk Pro Israel Penting, Tapi Bukan Jalan Keluar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai, gerakan boikot produk yang pro Israel menjadi penting. Namun, gerakan itu tidak cukup untuk mencari jalan keluar agar kekerasan Israel terhadap Palestina dihentikan.
"Saya kira itu penting, boikot boikot gerakan itu cukup penting untuk mendapatkan perhatian politik dan saya kira sekarang sudah," kata Gus Yahya di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (21/11).
"Tapi itu tidak cukup karena boikot ini juga sama yang menentang Israel boikot produk Israel yang pro Israel juga memboikot yang pro Palestina," sambungnya.Gus Yahya menuturkan, baru-baru ini terjadi pemboikotan oleh perusahan besar seperti Walt Disney dan Sony Pictures terhadap X. Penyebabnya, X menayangkan unggahan dari Gaza yang dianggap pro terhadap Palestina.
"Seperti sekarang ini baru baru ini terjadi boikot dilakukan oleh aktor aktor besar seperti Disney, kemudian Sony Pictures misalnya memboikot X karena X menayangkan posting-posting dari Gaza," ucapnya.
"Kemudian mereka memboikot X dan mencabut semua iklan dari X ini mereka melakukan boikot terhadap yang mendukung Palestina," tambah Gus Yahya.
Menurutnya, masalah ini tidak bisa selesai bila hanya saling memboikot. Yahya berkata, harus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
"Kalau saling boikot jalan keluarnya apa, nah boikot ini memang penting untuk mendapatkan perhatian politik tapi harus dipikirkan jalan keluar yang masuk akal yang mungkin, yang possible yang bukan cuma sekedar harapan tapi betul betul sesuatu yang workable yang bisa ditempuh untuk sampai kepada jalan keluar," pungkasnya.