Bappenas Gandeng Australia Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja RI
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Indonesia Development Forum (IDF) yang ketiga. Forum kali ini bekerja sama dengan Australia yang fokus dalam menciptakan lapangan kerja serta peningkatan kualitas tenaga kerja.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Indonesia Development Forum (IDF) yang ketiga, dengan mengusung tema Mission Possible: Memanfaatkan Peluang Pekerja Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan inklusif.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan program kali ini bekerja sama dengan pemerintah Australia dan memiliki fokus menciptakan lapangan kerja serta peningkatan kualitas tenaga kerja.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Australia? Matchday 2 - 10 September 202419:00 WIB - Indonesia bertanding melawan Australia - disiarkan di RCTI dan Vision+
-
Apa yang didukung oleh DPR terkait kerja sama Australia dan Jawa Barat? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin menyampaikan apresiasi dan dukungannya.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Bagaimana DPR mendorong kerja sama Australia dengan Jawa Barat di bidang peternakan? “Seperti yang kita ketahui, Victoria punya potensi yang sangat besar terhadap peternakan. Sedangkan, Jawa Barat juga memiliki kebutuhan rata-rata 700 ribu ekor sapi per tahun, tapi saat ini hanya 30 persen saja yang bisa dipenuhi oleh produsen lokal. Sehingga, tentu hal ini menjadi peluang kerjasama yang baik bagi investor produk peternakan Victoria untuk memenuhi kebutuhan daging di Jawa Barat,” urai Puteri.
"Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5 persen dalam beberapa tahun terakhir. Untuk lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi tersebut, kita perlu memastikan bahwa transformasi struktural terus berjalan dan tidak ada satu pun yang tertinggal. IDF tahun ini akan fokus pada strategi-strategi untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak dan peluang ekonomi lainnya," kata Bambang, dalam acara peluncuran IDF di kantornya, Selasa (29/1).
Dia mengungkapkan, selama ini pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai strategi guna mendorong pertumbuhan yang inklusif, termasuk dengan meningkatkan investasi di proyek-proyek padat karya di sektor-sektor yang bernilai tambah tinggi dan sumber-sumber pertumbuhan baru seperti pariwisata, ekonomi kreatif dan ekonomi digital, memperbaiki iklim investasi dan ketenagakerjaan, serta menumbuhkan kewirausahaan. Semua hal tersebut akan semakin ditingkatkan dengan adanya IDF.
"Wawasan, pelajaran dan solusi-solusi yang dipresentasikan dalam IDF akan membantu untuk membuat inisiatif-inisiatif yang sudah berjalan menjadi lebih efektif, sekaligus mengidentifikasi ide-ide maupun pendekatan-pendekatan baru," imbuhnya.
Selain itu, IDF tahun ini akan memberi perhatian lebih pada riset, praktik cerdas dan pelajaran dari pengalaman pembangunan di tingkat akar rumput hingga nasional maupun internasional. Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja terbesar keempat di dunia, namun dengan tingkat produktivitas yang paling rendah di Asia Tenggara.
"Kami berharap IDF tahun ini menghasilkan rekomendasi-rekomendasi praktis yang bisa membantu da|am proses perencanaan nasional, termasuk perancangan peta jalan ketenagakerjaan," ujarnya.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, menyampaikan apresiasinya. Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan adalah fokus utama baik bagi Pemerintah Australia dan Indonesia.
"Australia sangat senang dapat mendukung upaya Indonesia dalam memperkenalkan reformasi bagi fleksibilitas tenaga kerja sehingga meningkatkan daya saing Indonesia dan mengimbangi pola kerja global yang dinamis," ujar Gary.
Pemerintah Australia memberikan dukungan terhadap IDF melalui Knowledge Sector Initiative, yakni program kerja sama antara dua negara guna mendukung para pengambil kebijakan untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dengan memaksimalkan pemanfaatan riset, data dan analisis. Salah satu tujuan utama kerja sama antara Australia-lndonesia adalah mengurangi kesenjangan melalui reformasi kebijakan untuk mendorong Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil.
"Sebagai kepentingan bersama. Kami berharap IDF tahun ini bisa mendukung Indonesia dalam merancang kebijakan-kebijakan berbasis bukti guna memodernkan tenaga kerja lndonesia," ujarnya.
Sebgai informasi, IDF merupakan platform dialog antara para pembuat kebijakan, akademisi, praktisi dan para profesional pegiat pembangunan baik dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil untuk membangun solusi berbasis bukti bagi beragam tantangan utama yang dihadapi dalam pembangunan lndonesia.
Forum tahun ini juga diselaraskan dengan upaya pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di Indonesia dengan menghasilkan gagasan dan wawasan guna mendukung SDG 8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta kesempatan kerja penuh dan layak bagi semua, dan SDG 9 yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
Fokus utamanya adalah merancang berbagai strategi untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi yang pesat terutama industri 4.0, serta menyiapkan tenaga kerja untuk pekerjaan di masa depan.
Baca juga:
Strategi BCA Tangani Nasib Karyawan Seiring Rendahnya Transaksi di Kantor Cabang
Pemerintah Percepat Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi
Gubernur Sulsel Tegaskan Pekerja Asing di Smelter Bantaeng Bukan Buruh Kasar
Per Akhir 2018, Pemerintah Catat Pekerja Asing di RI Sebesar 95.335
Mengenal Istilah Globalisasi 4.0 dan Segala Ancamannya