Baru 10 Persen Sopir Truk yang Disuntik Vaksin
Melakukan vaksinasi bagi para pengemudi angkutan barang atau sopir truk bukan perkara mudah. Sebab tidak sedikit dari mereka yang tidak percaya dengan keberhasilan vaksin mencegah terpapar Covid-19.
Melakukan vaksinasi bagi para pengemudi angkutan barang atau sopir truk bukan perkara mudah. Sebab tidak sedikit dari mereka yang tidak percaya dengan keberhasilan vaksin mencegah terpapar Covid-19.
Bahkan Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Truk, Kyatmaja Lookman menyebut baru sekitar 10 persen sopir-sopir truk yang telah divaksin. Hal ini tidak terlepas dari edukasi soal vaksin dan sulitnya memobilisasi para raja jalanan ini.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Vaksinasi di kalangan sopir truk paling baru 10 persen sebab memobilisasi mereka ini sulit," kata Kyatmaja saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (7/7).
Kyatmaja menilai informasi manfaat vaksin yang tidak menyeluruh membuat para sopir truk ini enggan divaksin. Informasi hoaks yang berseliweran membuat mereka ogah divaksin. Apalagi ada berita orang meninggal setelah vaksinasi kian menjadi preseden buruk. Sehingga perlu upaya lebih keras untuk membujuk para sopir truk agar mau divaksin.
"Terus beberapa waktu lalu juga ada kejadian banyak meninggal karena vaksin, banyak dari mereka bilang yang divaksin aja masih bisa meninggal," kata dia.
Selain itu, masalah waktu dan tempat pelaksanaan juga menjadi tantangan lainnya. Para sopir truk ini kata Kyatmaja umumnya hidup secara nomaden alias berpindah-pindah. Sebab perjalanan sopir truk jarak jauh membutuhkan waktu berhari-hari. Sehingga membuat para supir beristirahat di tempat berbeda-beda.
"Masalah kendala tempat, ruang dan waktu ini juga jadi kendala sekaligus menurunkan minat mereka untuk vaksin," katanya.
Para sopir truk jarak jauh ini berbeda dengan pekerja kantoran biasanya. Sehingga proses vaksin untuk sopir truk membutuhkan upaya lebih serius dan lebih fokus lagi.
Baca juga:
Bio Farma Target Vaksin BUMN Kantongi Izin Darurat BPOM di Maret 2022
Pihak Berwenang India Tangkap 14 Orang Terkait Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Air Garam
Vaksin Merah Putih Ditargetkan Mulai Produksi April 2022
Cara Imun Tubuh Bekerja Melawan Covid-19, Perlu Diketahui
Satpol PP Jaga Ketat Pasar Tanah Abang Selama PPKM Darurat
Pemerintah Bolehkan WNI Ikut Vaksinasi di Luar Negeri