Begini cara BNI salurkan KUR ke nelayan, petani hingga peternak
Petani dan nelayan bisa pinjam KUR melalui koperasi.
Direktur Bisnis Ritel Bank Negara Indonesia (BNI), Sutanto, mengaku siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui sistem rantai distribusi. Nantinya, penyaluran KUR ke petani maupun nelayan bisa melalui koperasi masing-masing. Bagi peternak, mereka bisa meminjam KUR melalui Rumah Potong Hewan (RPH).
"Kita kerja sama dengan suply chain misalnya nasabah kita yang memproduksi barang-barang, untuk menyalurkan kredit melalui distributor supaya ada suplai barangnya lagi terus-menerus," ujar Sutanto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (29/2).
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BNI memastikan kualitas kredit yang diberikan kepada BUMN? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
Sutanto mencontohkan, pemberian KUR nantinya bisa melalui Rumah Potong Hewan (RPH) dan mereka langsung mengelola KUR para peternak. "Di daerah-daerah kan ada RPH (Rumah Pemotongan Hewan), jadi jaminannya itu RPH itu semacam distributornya, mereka juga nentuin mana yang berhak menerima, ada penilaian dari mereka," tuturnya.
Untuk petani, mereka juga juga meminjam KUR melalui koperasi dan membeli peralatan maupun bahan-bahan tanaman. "Sama seperti nelayan mereka butuh bensin, makanan dan segala macam persiapan melaut bisa dimiliki melalui koperasi nelayan, tinggal nantinya dihitung bagaimana besarnya hasil tangkapan yang dijual ke koperasi," tuturnya.
Perbankan pelat merah ini telah bekerja sama dengan Perbarindo dalam penyaluran KUR Mikro BNI dengan nilai ditarget mencapai Rp 300 miliar.
Sebelumnya, BNI menargetkan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan mencapai Rp 1 triliun setiap bulan pada 2016. Menurut dia, penyaluran KUR ke sektor mikro lebih efektif dengan menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
"Ini untuk realisasi dari target Rp 11,5 triliun sudah mencapai Rp 1,5 triliun pada tanggal 24 Februari, kita target 1 bulan Rp 1 triliun itu Rp 1,5 triliun maksimal pada sektor ritel," kata Direktur Bisnis Ritel BNI Sutanto kepada wartawan di tempat yang sama.
Baca juga:
BNI bakal salurkan KUR Rp 1 T per bulan
Salur kredit usaha rakyat, BNI gandeng perhimpunan BPR
OJK bakal data bank-bank yang masih minta agunan untuk KUR
Untung mana pinjam dari bank, pegadaian, atau rentenir online?
Macam-macam produk kredit perbankan baik untuk usaha