Begini Penjelasan Konsep Jalur MRT Sepanjang 231 Kilometer
Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan proposal sebesar Rp 571 triliun ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019.
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar membeberkan rencana pembangun proyek MRT sepanjang 231 kilometer. Proyek ini merupakan salah satu pembangunan infrastruktur transportasi yang diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Konsepnya begini, yang pertama adalah menuntaskan (jalur) utara-selatan (MRT Fase 1 dan 2). Jadi 16 kilometer tambah kurang lebih sekitar 10 Km ke utara gitu," kata William saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/3).
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
Selanjutnya dia menyebut pihaknya akan menuntaskan pembangunan jalur timur (Ujung Menteng, Jakarta Timur) - barat (Kalideres, Jakarta Barat) dengan panjang lintasan 31 kilometer.
Kemudian, William menyebut rencananya dibangun jalur kereta layang atau loopline yang terbagi menjadi dua, yaitu dalam kota dan luar kota.
"Itu totalnya 100 kilometer, jadi dua loopline. Kemudian sisanya itu adalah jaringan pendukung MRT, jadi ada yang crossing line namanya atau diagonal line," jelasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan proposal sebesar Rp 571 triliun ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengajuan proposal itu guna membangun infrastruktur melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia menyebut pembangunan itu tidak hanya untuk wilayah Ibu Kota, namun beberapa kota penyangga.
"Tidak terbatas hanya DKI, sekarang Transjakarta membawa penumpang dari Bekasi dari Depok dari Tangerang bisa. Dan itu juga yang nanti akan terjadi lewat pembangunan infrastruktur transportasi," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan nantinya transportasi Jabodetabek, seperti halnya PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, PT KCI hingga PT Transjakarta akan dikelola oleh holding badan usaha bila dana proposal telah dicairkan. Sehingga sejumlah moda transportasi itu dapat saling terintegrasi.
Apalagi kata dia, MRT akan ditambah dari 16 kilometer menjadi 231 kilometer, lalu Transjakarta dari 431 kilometer menjadi 2.149 kilometer, LRT lebih dari 120 kilometer hingga perlintasan kereta.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Melihat Pembangunan Parkir Kendaraan untuk Penumpang MRT
Gubernur Anies Sebut Tarif MRT akan Dihitung Sesuai Jarak
Jokowi Ajak Rakyat Tinggalkan Kendaraan Pribadi Beralih Naik MRT
Anies Pastikan Proyek Groundbreaking MRT Tahap II Dilakukan Jokowi
Diresmikan 24 Maret, Operasional MRT Baru Dimulai 1 April 2019