Begini Pentingnya Pupuk Kualitas Tinggi Atasi Keterbelakangan Mental di 'Kampung Idiot'
Jumlah warga yang mengalami keterbelakangan mental kini menurun drastis menjadi 98 orang.
PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Karangpatihan, Ponorogo, Jawa Timur. Desa Karangpatihan sendiri sempat mendapat julukan 'Kampung Idiot' pada 2008 akibat tingginya jumlah warga yang mengalami keterbelakangan mental.
Pada masa itu, sekitar 300 warga desa mengalami keterbelakangan mental yang sebagian besar diakibatkan oleh kekurangan gizi. Kondisi ini diperparah oleh tanah pertanian yang tandus dan minim akan unsur hara penting seperti yodium dan zinc.
Namun sejak 2013, berkat kolaborasi berbagai pihak, kondisi desa ini perlahan membaik. Jumlah warga yang mengalami keterbelakangan mental kini menurun drastis menjadi 98 orang, dan program-program pemberdayaan telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dalam rangka mendukung upaya tersebut dan membantu memutus rantai keterbelakangan mental yang masih ada, Pupuk Indonesia hadir dengan bantuan pupuk berkualitas tinggi, yakni NPK Phonska Plus dan ZA Plus.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, kandungan zinc (Zn) dalam pupuk ini dipercaya memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Yang tak kalah penting, mendukung peningkatan gizi masyarakat.
"Zinc yang diserap oleh tanaman akan masuk ke dalam rantai makanan. Dengan konsumsi hasil pertanian yang kaya zinc, diharapkan dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak dan warga desa lainnya," jelas Rahmad, Rabu (25/9).
"Pertanian itu kuncinya bibit, air, dan pupuk. Sayangnya, banyak yang lupa bahwa apa yang kita makan bergantung pada apa yang dimakan oleh tanaman. Kalau pupuknya tidak benar, yang kita makan juga tidak benar," tegasnya.
Peningkatan Gizi Masyarakat
Rahmad memaparkan, Zinc merupakan elemen penting bagi kesehatan otak dan saraf. Melalui pupuk NPK Phonska Plus yang mengandung zinc, dia berharap tanaman yang dihasilkan bisa meningkatkan gizi masyarakat, termasuk mendukung perkembangan kognitif anak-anak.
"Hubungan antara pertanian, gizi, dan kecerdasan sangat jelas, yang contohnya ada di sini, di Karangpatihan. Dengan perbaikan pertanian, kualitas hidup bisa meningkat," imbuh dia.
Selain memberikan pupuk NPK Phonska Plus sebanyak 1,5 ton dan ZA Plus sebanyak 0,5 ton, Pupuk Indonesia juga menyerahkan bantuan lainnya seperti 40 ekor kambing untuk peternakan warga, serta alat semprot pupuk untuk mendukung kegiatan pertanian di Desa Karangpatihan.
Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan peralatan untuk produksi Batik Ciprat khas Desa Karangpatihan serta berkomitmen untuk membeli produk produk batik hasil karya warga.
Dukungan ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi keberlanjutan ekonomi kreatif desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
"Harapannya, Desa Karangpatihan ini bisa berbalik dari citra lamanya. Tidak lagi orang datang dengan rasa iba, tapi datang untuk belajar dari inovasi-inovasi yang telah dilakukan masyarakatnya," pungkas Rahmad.